Lingkungan hidup dan perlindungan burung cenderawasih di tanah Papua terancam perkebunan sawit dan industri.

Burung cenderawasih yang merupakan salah satu satwa lindung berpotensi punah dari alam Tanah Papua. Banyak pihak yang memburu satwa lindung tersebut sebagai aksesoris dan cinderamata untuk kepentingan perdagangan.
Direktur Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Papua Maikel Peuki mengatakan, bahkan ada orang yang menyelundupkan burung cenderawasih keluar Papua dalam jumlah banyak yang secara perlahan dapat mengancam eksistensi satwa endemik ini.
Penyelundupan ini ada yang terdeteksi tapi ada pula yang lolos dari deteksi di bandar udara maupun pelabuhan.
“Masyarakat berburu lalu keringkan burung cenderawasih baru buat mahkota kepala atau perhiasan.Tapi ada yang berburu untuk dijual lalu kirim ke luar Papua [tanpa ada izin],” kata Peuki, diakses dari laman WALHI Papua, Senin, 15 April 2024.
Burung cenderawasih tidak hidup di semua hutan Papua, hanya hutan di daerah tertentu saja sehingga perlu menjaga hewan langka tersebut. Perusahaan kelapa sawit yang membongkar berhektar-hektar hutan di Papua berkontribusi besar terhadap ancaman kepunahan satwa dilindungi.
“Tidak mungkin cenderawasih itu bernaung di pohon kepala sawit, apalagi makan buah kelapa sawit,” ujarnya.
Peuki mengatakan memang Pemerintah Provinsi Papua telah secara resmi melarang penggunaan mahkota burung cenderawasih yang asli, namun itu belum cukup. Ia meminta Pemprov Papua agar membuat Peraturan Daerah atau Perda tentang perlindungan satwa langka khusus.
“Harus ada Perda tentang perlindungan burung cenderawasih di Papua,” kata Peuki. Ia mengatakan, beberapa organisasi yang peduli alam dan lingkungan hidup seperti WALHI, Greenpeace, dan kelompok mahasiswa sering berkolaborasi untuk membangun kesadaran masyarakat dan meningkatkan kepedulian terhadap ekosistem flora dan fauna.
- Perjalanan Gollum, owa yang dulu tanpa bulu kini siap ke hutan
Owa kalawat termasuk spesies yang terancam dan menjaga peranan penting dalam ekosistem hutan hujan tropis Kalimantan - Orangutan Tapanuli jadi korban kebrutalan pembabatan hutan di Sumatera
Orangutan Tapanuli hidup di hutan tropis dengan wilayah jelajah yang sangat sempit dan populasi yang kecil sehingga rentan terhadap tekanan besar. - Kepakan sayap Elang Jawa dan era konservasi berbasis teknologi
Di balik narasi konservasi berbasis teknologi tersembunyi data yang getir: Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) masih berada di titik kritis menuju kepunahan. - Upaya tiga dekade belum maksimal, ini strategi baru konservasi elang jawa
Strategi baru perlu disusun untuk perlindungan elang jawa yang lebih efektif, selain sekadar memantau jumlah burung di alam. - Dua hari terseret ombak, spesies ikan terbesar di dunia mati di Purworejo
Lima tahun terakhir wilayah selatan Jawa menjadi pusat terdamparnya hiu paus, spesies ikan terbesar di dunia - Jumlah pesut kian menyusut, terancam dari dalam dan atas air
Laporan Yayasan RASI menyebutkan, mayoritas kematian pesut disebabkan oleh aktivitas manusia.






