Prof Dr Ir Hariadi Kartodihardjo, MS, Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, meninggal dunia pada Minggu (2/6/2024) dini hari. Indonesia kehilangan salah satu cendekiawan penjaga lingkungan hidup dan aktivis anti-korupsi.
Hariadi wafat di kediamannya di Bogor, Jawa Barat, sekitar pukul 04.00 WIB, dalam usia 66 tahun. Dia diketahui memiliki riwayat penyakit jantung dan stroke. Prof Haka, sapaan akrabnya, meninggalkan istri, tiga orang anak, dua menantu, dan dua cucu.
Semasa hidupnya, pria kelahiran Jombang, 24 April 1958, itu dikenal sebagai seorang profesor yang selalu bersuara lantang menyuarakan keberpihakannya kepada kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam, serta hak-hak masyarakat adat. Prof Haka juga menunjukkan komitmennya untuk membantu pemberantasan korupsi di Tanah Air.
Beberapa penelitian unggulannya adalah kajian kesiapan derah dalam penanggulangan korupsi dalam pelaksanaan REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and forest Degradation), kajian tata kelola perkebunan sawit, analisis corruption risk assesment kayu komersial di Kalimantan Timur, dan kajian sistem perizinan di sektor sumberdaya alam dengan studi kasus sektor kehutanan.
Hasil pemikirannya tersebut membuat Hariadi ditunjuk oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi tenaga ahli kajian Perum Perhutani pada 2019-2020.
Dia juga pernah diangkat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menjadi penasehat senior bidang Kebijakan Tatakelola (governance) dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam periode 2019-2020. Walau demikian, posisi tersebut tak membuat Prof Haka berhenti menyuarakan kritiknya terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang merugikan lingkungan hidup dan masyarakat.
Pada proses Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Prof Haka juga menjadi salah satu dari 11 panelis untuk debat kedua Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024. Debat tersebut berfokus pada isu pembangunan berkelanjutan, lingkungan hidup, sumber daya alam, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.
Kesibukan utama Prof Haka adalah sebagai pengajar IPB University, mulai dari S-1 hingga S-3. Dia mengajar berbagai mata kuliah, termasuk Analisis Kebijakan Kehutanan, Kelembagaan Pengelolaan Sumberdaya Hutan, Politik Kehutanan, Kebijakan Pembangunan Kehutanan, dan Teori Ekologi Politik dan Gerakan Ekologi.
Cendekiawan yang kerap menjadi rujukan utama bagi para akademisi dan aktivis lingkungan hidup tersebut kini telah berpulang. Pemakaman Rimbawan Selakopi, Bogor, Jawa Barat, menjadi tempat peristirahatan terakhirnya.
- Gerakan orang muda melawan kebijakan energi yang merusak
- Laut, Identitas yang Terancam Tambang Emas di Sangihe
- Menanti keberhasilan rehabilitasi macan tutul
- Menguatkan pemenuhan hak atas tanah warga Sulawesi Tenggara melalui pendidikan
- Persidangan gugatan warga terhadap perusahaan pemicu kabut asap terus bergulir