Koalisi organisasi lingkungan menyatakan negara-negara di dunia harus segera berkomitmen menyelamatkan bumi dari pencemaran polusi plastik.

Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) bergabung bersama lebih dari 140 organisasi yang menjadi pengamat (observers) mengadakan konferensi pers di luar lokasi kegiatan sesi kelima Komite Negosiasi Antar Pemerintah (INC-5) untuk mendorong perjanjian plastik.
Sikap organisasi-organisasi yang tergabung dalam koalisi itu ingin mengakhiri polusi plastik. Namun, organisasi-organisasi ini melihat tidak ada keseriusan dari negara-negara di dunia.
Para negosiator dalam perjanjian plastik global mengabaikan komitmen awal mereka, mengabaikan prinsip-prinsip yang mereka pegang, mengabaikan ilmu pengetahuan dan ekonomi di depan mereka, dan yang paling parah, mengecewakan warga yang paling terdampak.
“Semua itu dilakukan demi mengejar konsensus dan menyelesaikan perjanjian ala kadarnya pada akhir minggu ini, meski mereka tahu betapa sia-sianya perjanjian itu untuk mengatasi krisis plastik yang semakin memburuk,” demikian pernyataan resmi koalisi, dikutip dari laman Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI), Jumat, 3 Januari 2025.
Bertentangan dengan alasan-alasan mereka, negara-negara yang ambisius sebetulnya memiliki kekuatan dan jalur untuk membuat perjanjian yang dapat mengakhiri krisis plastik global. Namun, yang sangat minim saat ini adalah tekad para pemimpin untuk melakukan apa yang benar dan memperjuangkan perjanjian yang mereka janjikan kepada dunia dua tahun lalu.
Perjanjian lemah yang didasarkan pada tindakan sukarela akan hancur karena krisis plastik akan mengurung kita dalam siklus kerusakan yang tidak perlu. Tuntutan yang jelas dari masyarakat yang terdampak dan mayoritas warga negara, ilmuwan, dan bisnis untuk aturan global yang mengikat di seluruh siklus plastik tak dapat disangkal.
Sebagian besar pemerintah tahu apa yang perlu dilakukan sekarang. Mereka tahu tindakan apa yang kita butuhkan dan mereka tahu bagaimana tindakan itu dapat dilaksanakan.
Para negosiator memiliki beberapa opsi prosedural yang tersedia, termasuk pemungutan suara atau membuat perjanjian di antara mereka yang punya tekad. Dalam pergolakan terakhir negosiasi ini, kita membutuhkan pemerintah untuk menunjukkan keteguhan.
“Mereka tidak boleh berkompromi di bawah tekanan yang diberikan oleh sekelompok kecil negara berambisi rendah dan menggantungkan kehidupan planet kita pada konsensus yang tidak dapat dicapai,” kata koalisi.
Koalisi menuntut perjanjian yang kuat yang melindungi kesehatan manusia dan kesehatan generasi mendatang.
Tentang Aliansi Zero Waste Indonesia
AZWI, sebuah aliansi yang terdiri dari YPBB, Dietplastik Indonesia, Nexus3 Foundation, PPLH Bali, ECOTON, ICEL, Nol Sampah Surabaya, Greenpeace Indonesia, Gita Pertiwi dan WALHI.
AZWI mengkampanyekan implementasi konsep Zero Waste yang benar dalam rangka pengarusutamaan melalui berbagai kegiatan, program, dan inisiatif Zero Waste yang sudah ada untuk diterapkan di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia dengan mempertimbangkan hirarki pengelolaan sampah, dan siklus hidup material.
- Inovasi Padpals: solusi mahasiswa Unpad dalam menghadapi limbah pembalutPadpals adalah solusi inovatif untuk masalah limbah pembalut sekali pakai, ramah lingkungan dan biodegradable.
- Sonic/Panic Volume 3, keberlanjutan kolaborasi musisi untuk selamatkan bumiSonic/Panic Volume 3 menghadirkan 15 lagu dari 15 musisi lintas genre. Album ini berisi peringatan untuk menghadapi krisis iklim
- Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup di Sumba, 20 September ditetapkasn sebagai Hari Keadilan EkologisHari Keadilan Ekologis di Sumba menjadi momentum penting untuk memulihkan lingkungan dan memperkuat gerakan lingkungan.
- 5 tuntutan anak muda untuk keadilan iklim menuju COP 30Menjelang COP 30, orang muda Indonesia menyatukan suara dalam 5 tuntutan mendesak. Dari partisipasi bermakna hingga keadilan iklim
- Menjawab Krisis Ruang Buang di Sulut, TPA Mamitarang di Ilo-Ilo Solusi RegionalSulawesi Utara berada di tikungan sejarah pengelolaan sampah. Tahun 2029 bisa jadi tahun terburuk jika tak ada langkah cepat dan terintegrasi dalam pengelolaan sampah.
- Kampanye mengurangi sampah plastik dengan piknikPiknik Bebas Plastik menjadi langkah konkret untuk mengurangi sampah plastik di kehidupan sehari-hari. Sampah plastik menjadi masalah serius.