Aktivitas penambangan emas di kawasan Gunung Botak, Pulau Buru selain merusak lingkungan juga telah memicu terjadinya pertikaian antar warga daerah tersebut. Apalagi, berdasarkan tim bentukan Pemprov Maluku dan pusat studi lingkungan (PSL) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon merekomendasikan bahwa kawasan tertentu sekitar Gunung Botak tercemar karena penggunaan merkuri untuk penambangan emas. Untuk menjaga keamanan lingkungan, Badan […]
Category: Jawa
Nelayan Bajo Terpuruk karena Sedimentasi Bekas Tambang
Nelayan di Desa Tambea dan Hakatutobu yang dominan dihuni oleh Suku Bajo di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara kini mengalami kesulitan. Lahan bekas tambang perusahaan-perusahaan nikel yang telah berhenti beroperasi di pesisir Pomalaa ditinggalkan begitu saja. Sedimentasi lumpur merah yang berasal dari aktivitas tambang menyebabkan nelayan tak bisa mendapatkan ikan di perairannya. Baca selengkpanya di […]
Marak, Tambang Pasir Ilegal di Bengawan Solo
Penambangan pasir ilegal kembali tumbuh subur di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo, terutama di sekitar daerah Tuban dan Bojonegoro. Para penambang mengambil keuntungan dari kekeringan dengan mengeruk pasir sungai yang sudah dangkal. Baca selengkapnya di Tempo
Padi 2.132 Hektare Terancam Kekeringan di Lombok dan Sumbawa
Saat ini, kekeringan sudah melanda sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama di wilayah selatan Pulau Lombok, yakni daerah Pemongkong dan Jerowaru di Lombok Timur. Selain itu, terdapat 2.132 hektare padi terancam di Lombok Tengah, Maronge, Moyo Utara, Batu Lanteh, dan Moyo Hilir di Kabupaten Sumbawa. Hal ini diduga merupakan dampak dari terjadinya badai El […]
Warga Napajoring Akhirnya Nikmati Listrik Sendiri
Warga Napajoring Akhirnya Punya Listrik Sendiri Wajah-wajah ceria warga Desa Napajoring, Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, menyambut rombongan yang baru saja menempuh perjalanan jauh. Sedari pagi mereka sudah menunggu, bahkan bupati, para kepala dinas dan staf Pemkab Tobasa sudah menginap semalam di Nassau untuk menyiapkan segalanya. Wajar, desa terpencil ini sangat jarang di […]
Reklamasi Lahan Bekas Tambang di Bangka Barat Belum Digarap
Anggota DPRD Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, meminta PT Timah Tbk serius menangani program reklamasi lahan bekas tambang yang luasnya mencapai puluhan ribu hektare di daerah itu. Saat ini, lahan bekas tambang itu masih terbuka semua seperti padang pasir, gersang, tandus dan terbengkalai. Padahal kewajiban melaksanakan reklamasi lahan eks tambang sudah diatur dalam UU […]
Longsor di Bogor, 6 Warga Tewas 5 Rumah Tertimbun
Hujan deras yang terjadi sejak Senin (16/6) pukul 21.00 Wib hingga pagi hari menyebabkan tanah longsor di Kampung Neglasari, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor. Akibat musibah tersebut, 6 orang dinyatakan tewas, dan 5 rumah tertimbun longsor. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya mengatakan, longsor […]
Hilangnya Nomenklatur KEL diadukan ke Duta Besar UE
Sejumlah aktivis lingkungan Aceh menilai ada sejumlah persoalan lingkungan yang sangat mendasar dan diabaikan Pemerintah Aceh dalam menyusun Qanun Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh, yang telah disahkan DPRA pada akhir tahun 2013 lalu. Antara lain hilangnya nomenklatur Kawasan Ekosistem Leuser dalam Qanun tersebut. Hal itu disampaikan oleh para aktivis tersebut kepada Duta Besar Uni Eropa […]
Sebanyak 73 Persen Sungai di Indonesia Tercemar
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan pencemaran air di Indonesia terbilang tinggi. Dari 53 sungai di Indonesia, sebesar 73 persen di antaranya telah tercemar. “Kebanyakan pencemarannya oleh bahan organik dan sebelas sungai yang terdapat kandungan aluminium di sana.” Baca selengkapnya di Tempo.
Spesies Burung di Gunung Merapi Bertambah Pascaerupsi
Keragaman jenis burung yang menghuni Gunung Merapi bertambah pascaerupsi 2010. Koordinator Pengendali Taman Nasional Gunung Merapi, Asep Nia Kurnia mengatakan bahwa data terakhir menunjukkan bahwa jumlah spesies yang hidup di lereng gunung api tersebut mencapai 164 jenis. Sebelumnya, terdata hanya ada 154 jenis.