Jakarta, Ekuatorial — Sejumlah kota besar di Amerika Serikat (AS) dilanda gelombang panas fatal, tertinggi sejak 100 tahun terakhir. Suhu tertinggi tercatat 127 derajat Fahrenheit (F) atau 52,7 Celsius (C) di Death Valley in California, Minggu (30/6). Angka itu mendekati suhu terpanas di bumi yang pernah dicatat, yaitu 134 F atau 56,7 C pada 10 Juli 1913. Lokasinya sama, Death Valley.
Ahli meteorologi Chris Stachelski, mengungkapkan, suhu akan menurun pada Rabu (3/7) nanti dan bergerak lebih dekat ke suhu normal.
Beberapa kota lain yang terkena gelombang panas ini adalah Phoenix dan Las Vegas. Arizona dan Nevada juga diperkirakan akan terus dilanda gelombang panas hingga Selasa mendatang. Selain itu, dia juga mendapat laporan mengenai seorang pria yang mengemudi dari Nevada utara menuju selatan Arizona. Dia berhenti di Las Vegas setelah AC mobilnya pecah.
“Dia melanjut beberapa jam tanpa AC,” kata juru bicara tim penyelamat Las Vegas, Szymanski, Senin (1/7), seperti dilansir dalam surabayapost.co.id.
Di Asia termasuk Indonesia pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus sampai September fasenya musim kemarau. Ketika musim kemarau ada gangguan yang sering muncul. Gangguan itu berupa tekanan rendah di belahan bumi utara Indonesia, Sumatera dan Kalimantan. Gangguan itu kalau sudah sangat parah akan menjadi badai tropis.
Badai itu muncul di sekitar Philipina sampai ke barat Benggala, ketika badai ini ada di Philipina praktis masa uap air yang ada di Indonesia ditambah tiupan angin yang menuju timur laut Riau seperti sekarang, dia melintasi wilayah Singapura.