Jakarta, Energitoday.com — Kementerian ESDM memberikan penugasan survei pendahuluan panas bumi kepada tiga perusahaan yaitu PT Hitay Group, PT Bumi Lesugolo Energy dan PT Energi Kinan Internasional. Nantinya survei tersebut akan dilakukan selama satu tahun dengan total biaya yang mencapai US$ 6,9 juta.
Menurut Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, Tisnaldi, ketiga perusahaan itu mendapat kesempatan untuk mendapat kesmepatan untuk melakukan survei pendahuluan untuk mencari potensi panas bumi.
“Kalau potensinya cukup besar, mereka akan melaporkan. Jika ada potensi, akan ditetapkan menjadi Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP),” katanya seperti yang dilansir harian Kontan, Jakarta, Kamis (22/8).
Tisnaldi menjelaskan, kewenangan sebuah daerah menjadi WKP akan ditetapkan oleh bupati, gubernur atau Menteri ESDM.
“Kita lihat lokasinya, kalau di satu kabupaten kita serahkan kepada bupati, kalau terdapat di dua kabupaten, maka kita serahkan kepada gubernur. Kalau terdapat antar Provinsi, kewenangan itu diserahkan ke pusat,” ujarnya.
Jika nantinya sebuah daerah memenuhi syarat untuk menjadi WKP, diharapkan hal itu bisa menyerap sebanyak 800 orang tenaga kerja setiap WKP dnegan investasi total dari tiga perusahaan itu mencapai US$ 2 miliar, ungkapnya.
“Maklum, nilai pengeboran satu sumur bisa sebesar US$ 8-10 juta,” tuturnya.
Nantinya PT Hitay Group akan melakukan survei di Provinsi Sumatra Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Jawa Timur. Sedangkan PT Bumi Lesugolo Energy mendapat penugasan untuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Adapun PT Energy Kinan Internasional bertugas di daerah gunung Galunggung, Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. (US/KTN)
Energitoday.com adalah anggota sindikasi berita lingkungan Ekuatorial.com