Konferensi perubahan iklim PBB atau UNFCCC/COP19 di Polandia dikhawatirkan rusuh dan mengundang para aktivis anti-globalisasi.
Walaupun banyak pihak meragukan keamanan COP19 yang dimulai bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Polandia, tetapi pemerintah menjamin aman karena ketatnya penjagaan.
Konferensi iklim itu direncanakan berlangsung tanggal 11-22 November 2013 di Warsawa, dengan venue utama konferensi di National Stadium atau Narodowy Stadium, yang pernah dipakai penyelenggaraan pertandingan sepak bola UEFA Euro 2012.
Ketua Partai Hukum dan Keadilan (PiS) Jaroslaw Kaczynski menyebut tanggal penyelenggaraan itu provokatif, karena dua tahun terakhir Hari Kemerdekaan ditandai kerusuhan sipil di ibukota, dan bentrokan antara polisi dan demonstran dari kaum nasionalis selalu terjadi. Ia juga mengkhawatirkan konferensi itu akan “mengundang” para aktivis anti globalisasi yang akan melakukan protes di Warsawa, dan kemungkinan terjadinya bentrokan antara demonstran sayap kanan dan sayap kiri.
Anggota parlemen dari partai PiS Tomasz Kaczmarek bahkan sudah melaporkan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk kepada Jaksa Agung pada hari Minggu lalu, dengan tuduhan ia telah “membahayakan hidup dan keselamatan mereka yang ingin merayakan Hari Kemerdekaan.”
Perdana Menteri Tusk menanggapi kekhawatiran adanya bahaya itu sebagai orang yang memiliki “imajinasi yang sakit,” dan mengatakan bahwa penentuan tanggal itu diputuskan oleh 193 negara pada tahun 2008 dan tidak bisa diubah lagi. “Stadion akan dijaga oleh pasukan keamanan juga oleh PBB dan tidak akan diizinkan masuk tanpa izin khusus,”kata Menteri Lingkungan Polandia Marcin Korolec. Apalagi tambahnya, konferensi PBB jarang menimbulkan kerusuhan.
Pendapat lebih kritis datang dari aktivis lingkungan yang menganggap penyelenggaraan COP19 di Polandia adalah keputusan buruk, karena Polandia dikenal tidak memiliki rekam jejak yang baik dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dan lemah dalam komitmen dan inisiatif dalam berbagai negosiasi di COP. (thenews.pl)
