Jakarta, Ekuatorial – Akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman serta alih profesi petani padi ke perkebunan sawit dan rusaknya infrastruktur pertanian, secara tidak langsung membuat luas areal sawah di Bengkulu semakin menciut. Berdasarkan data, luas areal persawahan kini hanya tinggal 79.000 hektar dibandingkan sebelumnya yang seluas 106.000 hektar.

Gubernur Bengkulu Jumaidi Hamsyah mengatakan, agar para Bupati dan Walikota dapat mencegah terjadinya alih fungsi lahan. Apalagi ini merupakan tanggung jawab semua pihak tanpa terkecuali. Bupati dan Walikota diminta untuk memberikan data yang riil mengenai kerusakan saluran irigasi dan pembuatan sawah baru serta tidak serta merta memberikan izin membangun terutama di kawasan persawahan.

Lebih jauh, dengan menyusutnya luas areal pertanian padi sawah di Bengkulu tentu akan membuka peluang terjadinya kerawanan pangan. Apalagi, hasil produksi pertanian padi sawah tidak mengalami kenaikan. Sementara, jumlah penduduk setiap tahun semakin bertambah. Oleh karena itu semua pihak agar ikut berperan aktif mendukung program ketahanan pangan di provinsi Bengkulu. (Wishnu)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.