Jakarta, Ekuatorial – Akibat kebijakan dumping yang dilakukan Uni Eropa, yang berdampak pada pengetatan kebijakan impor di kawasan itu, telah mengakibatkan penurunan ekspor biofuel Indonesia di tahun ini. Jika biasanya ekspor biofuel mencapai 1,4 juta ton, tapi tahun ini diperkirakan hanya 1 juta ton saja.

Wakil Ketua Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Immanuel Sutarto mengatakan, kebijakan Eropa itu membuat permintaan biofuel Indonesia ke kawasan tersebut jadi berkurang. Tahun ini, ekspor biofuel nasional turun karena kebijakan Eropa yang tidak menguntungkan bagi Indonesia,” ujarnya seperti dirilis Suara Pembaruan.

Sebenarnya produsen biofuel di Indonesia saat ini bisa memproduksi hingga 4,2 juta ton per tahun. Namun, karena faktor eksternal, kapasitas yang besar baru dapat dimanfaatkan sebesar 2 juta ton per tahun. Sebagian besar produksi biofuel nasional banyak di ekspor karena penyerapan di dalam negeri sangat terbatas.

Berdasarkan data, pada 2012 penyerapan biofuel di pasar dalam negeri mencapai 700 ribu ton. Dengan diberlakukan sepenuhnya persentase pencampuran biofuel untuk baan-bahan solar sebesar 7,5%, penyerapan biofuel domestik bisa mencapai 900 ribu hingga 1 juta ton. (Wishnu)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.