Jakarta, Ekuatorial – Terkait protes yang diajukan Greenpeace, WWF Indonesia, dan Rainforest Action Network kepada Forest Stewardship Council karena tuduhan bahwa APRIL (Asia Pacific Resources International) telah melanggar Policy of Association serta tindakan lanjutan berupa meminta Badan Sertifikasi mencabut sertifikat lacak balak atau Chain of Custody.

Ketiga NGO tersebut menyatakan keberatan bersama terhadap FSC, dengan mengajukan dokumentasi dan kritik atas aktivitas deforestasi skala besar, konflik sosial serta pelanggaran hak-hak asasi manusia yang dilakukan APRIL, dan perusahaan lain di bawah grup Raja Garuda Mas atau Royal Golden Eagle (RGE) yang dimiliki konglomerat Sukanto Tanoto.

Policy of Association FSC diberlakukan untuk memastikan bahwa FSC hanya berasosiasi dengan perusahaan yang memiliki komitmen terhadap prinsip dasar pengelolaan hutan yang bertanggungjawab. Salah satu syarat kebijakannya adalah, mengharuskan perusahaan pemegang sertifikat lacak balak FSC tidak terlibat dalam konversi kawasan hutan bernilai konservasi tinggi dan tidak melakukan konversi hutan alam lebih dari 10.000 hektar dalam lima tahun terakhir.

Seperti dirilis dari harian Suara Pembaruan. ”FSC bereaksi cepat untuk memutuskan asosiasi semua cap FSC dari aktivitas APRIL dan perusahaan-perusahaan terkait yang berafiliasi dengan APRIL,” kata Aditya Bayunanda dari WWF Indonesia di Jakarta, kemarin (14/8).   (Wishnu)

 

 

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.