Banda Aceh, Acehterkini.com – Staf Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim, Agus Purnomo mengatakan dalam 2-3 tahun ke depan, aksi untuk penurunan emisi bisa dievaluasi untuk diperbaiki. Hal tersebut disampaikannya dalam acara Pertemuan Nasional Society of Indonesia Environmental Journalist (SIEJ) di Jakarta, Jumat.

Sedangkan kualitas aksi program penurunan emisi GRK yang dilakukan di daerah bisa berbeda karena perbedaan tingkat pemahaman terhadap Rencana Aksi Nasional Penurunan Gas Rumah Kaca (RAN GRK) yang tercantum dalam Rencana Aksi Daerah Penurunan GRK yang dibuat masing-masing pemerintah daerah.

Pungki sapaan akrab Agus Purnomo melanjutkan salah satu permasalahan dengan aksi penurunan emisi adalah, Indonesia belum mempunyai lembaga yang mampu menghitung emisi GRK dari program penurunan emisi yang dilakukan.

“KLH belum mempunyai unit khusus untuk monitoring GRK. Di negara lain, setiap tahun GRK diukur. Semoga KLH segera membuat unit pengukuran GRK,” katanya sebagaimana dikutip dari laman resmi Setkab RI, Minggu (1/9/2013).

Pemerintah sendiri sedang menyusun laporan kegiatan penanganan perubahan iklim di Indonesia yang terangkum dalam National Communition Ketiga yang bakal dikirimkan kepada Badan Dunia untuk Perubahan Iklim yaitu United Nations Framework Convention on Climate Change [red]

Editor: Sayed | Tanggal: 01/09/2013

Acehterkini.com adalah anggota sindikasi berita lingkungan Ekuatorial.com

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.