Manado, Ekuatorial– Jumlah produksi sampah baik rumah tangga maupun indsutri di Kota Manado dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Sementara di sisi lain, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di kelurahan Sumompo, Kecamatan Tuminting sudah kelebihan kapasitas.

Kepada Ekuatorial, Selasa (3/2), Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado, Julises Oehlers SH didampingi Kepala Seksi Pemeliharaan Kebersihan, Ruddy Kodoati mengungkapkan, dalam empat tahun terakhir produksi sampah di Kota Manado mengalami peningkatan yang berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah penduduk di ibukota Provinsi Sulawesi Utara itu. Ungkap Oehlers, untuk tahun 2011 misalnya, volume sampah sebanyak 828.812 meter kubik (m3). Angka ini kemudian meningkat secara signifikan di tahun 2012 sebesar 840.960 m3, dan di tahun 2013 menyentuh angka 940.703 m3.

“Sedangkan di tahun 2014 lalu, sudah lewat angka 980.865 m3. Diprediksikan untuk tahun ini jumlahnya bakal lebih meningkat,” papar Oehlers.

Ditanya soal penyebab meningkatnya jumlah sampah, Oehlers mengatakan, salah satu faktor adalah pertumbuhan penduduk Manado yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

“Penyebabnya adalah jumlah pendudukan yang terus bertambah. Produksi sampah juga meningkat. Jika di tahun 2011 jumlah penduduk Manado mencapai 437.066 jiwa, di akhir tahun 2013 sudah sebanyak 536.931 orang. Sementara tahun 2014 sudah menyentuh angka 600.000 jiwa,” jelas dia.

Selain itu di siang hari jumlah penduduk Manado bisa bertambah 10 persen dari jumlah tersebut, karena banyaknya warga di daerah sekitar yang menjalankan aktivitas di Manado.

Meningkatnya produksi sampah di Manado menyebabkan TPA Sumompo kelebihan kapasitas. “Dengan produksi sampah yang terus meningkat, TPA Sumompo sudah kelebihan kapasitas. Luas TPA hanya 74.593 m2, memang tak mampu menampung seluruh sampah. Akibatnya sampah mulai meluber di daerah pemukiman warga,” ujar Oehlers.

Mengatasi hal ini, tambah Kodoati, pihaknya melakukan beberapa hal seperti pemilahan sampah organik dan anorganik, hingga pada pengadaan mesin pencacah sampah.

“Ada pengadaan 11 unit mesin pencacah sampah di tahun 2014 lalu. Cukup membantu dalam mengendalikan produksi sampah. Namun yang terpenting tentu bagaimana menekan jumlah sampah mulai dari rumah tangga, termasuk memilah sampah yang bisa didaur ulang,” pungkas Kodoati.

Pantauan Ekuatorial di TPA Sumompo, puluhan truk secara bergantian keluar masuk lokasi itu untuk mengangkut sampah dari 87 kelurahan yang ada di Manado. Selain puluhan petugas yang siapa di lokasi itu, ratusan pemulung juga beradu nasib mengais timbunan-timbunan sampah di kawasan tersebut. Yoseph Ikanubun

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.