Sitaro, Ekuatorial – Lokasi jalur evakuasi gunung Karangetang, Sulawesi Utara mulai Senin (18/5) akan mulai diperlebar. Akhir tahun 2015 direncanakan perluasan jalur tersebut akan selesai.
Bupati Toni Supit memastikan akan membangun jalan di wilayah yang masuk zona bahaya Gunung Karangetang. Selain bagian dari program rutin, jalan yang akan dibangun itu disiapkan sebagai jalur evakuasi ketika Karangetang ‘mengamuk’.
“Kita rencanakan panjangnya sekitar 300 sampai 500 meter,” ujar Supit.
Rencana pembangunan ini akan diakomodir pada pembahasan APBD Perubahan. Sehingga, kata Supit, akhir tahun nanti jalan dimaksud sudah selesai dibangun. “Kalau dananya dimungkinkan untuk ditata pada perubahan anggaran, maka akhir tahun sudah selesai,” tukasnya.
Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Bob Ch Wuaten ST mengatakan, rencana pembangunan jalur evakuasi ini berupa ruas jalan di beberapa wilayah yang terdampak bahaya Karangetang. Rencana itu, menurut Wuaten, sudah masuk dalam perencanaan SKPD-nya.
“Sebenarnya sudah lama tapi terkendala dengan bencana beberapa bulan terakhir ini. Makanya tahun ini diupayakan sudah terealisasi,” katanya.
Di lain pihak, sejumlah warga Dusun Tampuna, Kelurahan Tarorane, Kecamatan Siau Timur mendukung rencana tersebut. Mereka bahkan sempat menanyakan hal ini kepada Bupati yang berkunjung bersama Wakil Bupati Siska Salindeho dan Ketua DPRD Djibton Tamudia beberapa hari lalu.
“Kondisi gunung seperti ini perlu ada perbaikan dua jalan evakuasi. Kami sangat mendukung rencana itu dan berharap benar terealisasi,” ungkap Arnold Bawole, perwakilan warga.
Diketahui, Gunung Karangetang di Sulawesi Utara (Sulut) kembali meletus, pertengahan Mei 2015 ini. Ratusan warga terpaksa diungsikan untuk menghindari dampak yang lebih buruk akibat letusan gunung itu. Yoseph Ikanubun
Artikel Terkait :
465 Orang Mengungsi Akibat Letusan Karangetang
Tiga Gunung Api Sulawesi Utara Berstatus Siaga
