Sitaro, Ekuatorial– Erupsi Gunung Karangetang telah berlalu. Namun begitu, ancaman belum selesai bagi warga Siau, khususnya mereka yang berdomisili di lokasi rawan. Saat ini muncul ancaman lain yang tak kalah menakutkan, yakni terjangan lahar dingin dari arah puncak.

Kondisi seperti itu masih terjadi hingga Senin (25/5) di Kelurahan Tarorane, Kecamatan Siau Timur, Sulawesi Utara. Luncuran lahar dingin membuat warga setempat panik sehingga lari tunggang langgang menyelamatkan diri.

“Terus terang kami memilih menyelamatkan diri karena trauma dengan kejadian lalu. Akibat luncuran lahar dingin, sebagian lokasi di Pasar dan Terminal Ulu tertimbun material,” ujar Angky Salindeho, pedagang di Pasar Ulu yang jadi saksi mata terjangan lahar dingin itu.

Kondisi serupa juga sempat dirasakan ratusan siswa SMK Negeri 1 Siau Timur dan SMP Negeri 1 Siau Timur. Kegiatan belajar mengajar di dua sekolah itu terpaksa dihentikan dan para siswa disuruh pulang oleh guru-guru.

“Karena pertimbangan keselamatan, maka kami mengarahkan seluruh siswa untuk pulang ke rumah masing-masing,” beber salah satu guru SMK Negeri 1 Siau Timur.

Menyikapi situasi itu, Wakil Bupati Sitaro, Siska Salindeho yang ditemui saat memantau luncuran lahar dingin di Jembatan Tarorane, juga menyatakan hal sama. Ia bahkan langsung menginstruksikan semua pihak terkait untuk bersiaga.

“Semua sudah diarahkan untuk stand by. Potensi ancaman lahar dingin sangat berbahaya, jadi perlu disikapi dengan serius,” katanya.

Namun demikian, orang nomor dua di Negeri 47 Pulau ini mengimbau masyarakat tidak panik dengan kondisi itu. Ia meminta masyarakat terus mendengarkan petunjuk dari pemerintah untuk mengantisipasi keadaan. “Diupayakan agar tidak panik dan jangan terpancing isu-isu menyesatkan. Semua mengikuti arahan dari pemerintah serta pihak terkait, seperti unsur TNI maupun kepolisian,” tukasnya.

Sebagaimana terpantau di lapangan, luncuran lahar dingin yang terjadi pekan lalu tak hanya memenuhi Kali Kahetang. Kali Keting yang berlokasi di Kelurahan Tatahadeng juga ikut jadi sasaran. Bahkan akibat kejadian itu, salah satu tiang di jembatan yang menghubungkan Tarorane dan Tatehadeng patah.

Di Kelurahan Bebali, situasi juga cukup mengkhawatirkan. Luncuran lahar dingin yang mengarah ke Dusun Kola-kola menyebabkan beberapa rumah warga nyaris tertimbun. Kondisi ini diprediksi akan terus berlanjut, mengingat hujan mulai mengguyur wilayah Siau beberapa hari terakhir. Dimana, curah hujan yang deras sangat potensial menggusur material lahar yang menumpuk di puncak gunung, untuk meluncur ke pemukiman warga yang ada di bawah. Yoseph Ikanubun

Artikel Terkait :
Jalur Evakuasi Gunung Karangetang Diperlebar
465 Orang Dievakuasi Akibat Letusan Gunung Karangetang
Tiga Gunung Sulawesi Utara Berstatus Siaga

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.