Mahasiswa papua harus menjaga lingkungan hidup terutama dari investasi yang berdampak pada kerusakan alam di tanah Papua.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Papua mengajak mahasiswa di Papua untuk menjaga lingkungan hidup dari kerusakan dan krisis iklim. Investasi tak selamanya membawa berkah pada rakyat.

Direkrut Eksekutif Walhi Papua Maikel Primus Peuki mengatakan, kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah Papua akan berpadampak pada krisis iklim yang saat ini sangat nyata terjadi di Indonesia.

“Tidak ada planet lain yang akan kita huni selain bumi, dan bumi adalah mama kita. Untuk itu mahasiswa harus menjaga lingkungan hidup terutama dari investasi yang berdampak pada kerusakan hutan dan alam di tanah Papua,” kata Peuki, dikutip dari laman Walhi Papua, Senin (29/10/2023).

Hal itu di katakan Peuki saat menjadi salah satu pembicara dalam Seminar Nasional yang di gagas dengan thema, Popolatian vs Pollution “Gerakan Mahasiswa Indonesia Mewujudkan Kampus Sebagai Honai Keadilan” di Vtekya Beach Resto and Cafe Jayapura, Senin (16/10/2023).

Foto bersama usai kegiatan Seminar Sehari di Jayapura - Dok Walhi Papua
Foto bersama usai kegiatan Seminar Sehari di Jayapura – Dok Walhi Papua

Menurut Peuki, bumi adalah mama kita yang telah memberi kehidupan, terutama dalam hal makan dan minum. Krisis iklim dan masalah lingkungan sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia.

“Karena kerusakan lingkungan itu sangat nyata dilakukan oleh manusia, untuk itu mahasiswa harus belajar dari masa lalu untuk menjaga masa depan lingkungan. Banyak hutan dan alam Papua yang sudah rusak dan dirampas oleh perusahaan dengan mengelabui masyarakat adat sehingga hari ini tugas mahasiswa untuk mengawal dan menjaga itu,” tegas Peuki.

Peuki mengatakan, orang Papua harus belajar dari masa lalu. Masa lalu terlalu banyak kerusakan lingkungan yang terjadi berdampak pada krisis iklim, maka sebagai mahasiswa dalam mewujudkan kampus sebagai honai keadilan.

“Kita harus menjaga lingkungan, karena kita tidak ada planet lain selain bumi,” tegasnya.

Terlepas dari itu, kata dia, masyarakat di pesisir dengan nyata kehilangan mata pencaharian dalam kehidupan mereka, masyarakat sudah mulai jauh dari kehidupan masa lalu akibat kerusakan lingkungan dan ekosistem laut.

“Sebelumnya masyarakat pesisir mencari mata pencaharian mereka di dekat dekat laut, tetapi hingga saat ini masyarakat mencari ikan saja sudah jauh, tidak dekat lagi. Untuk itu Mahasiswa perlu melakukan kampanye demi mendukung masyakarat,” katanya.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.