Gempa Sumedang menyebabkan ratusan rumah rusak. Penyebabnya diduga kuat dari sesar Cileunyi Tanjungsari. Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung: sesar aktif di wilayah Sumedang. Kapan dan di mana susulannya?

Penyebab gempa Sumedang yang menyebabkan ratusan rumah rusak, juga rumah sakit, sejumlah warga tertima reruntuhan namun tidak menimbulkan korban jiwa, diduga kuat karena aktivitas sesar Cileunyi Tanjungsari. Meski demikian, sumber gempa ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu, gempa Sumedang berasal dari sesar-sesar aktif di wilayah tersebut. Namun ia belum bisa menyampaikan secara detail dari sesar apa gempa tersebut berasal.

“Kami memprediksi bahwa ini adalah aktivitas dari sesar-sesar lokal yang ada di wilayah Sumedang, tapi kami belum bisa menyampaikan bahwa ini dari sesar apa namun yang jelas dari sesar-sesar aktif yang berada di sekitar Sumedang,” ujar Ayyu.

Mengenai potensi gempa susulan, pihaknya akan terus memantau dan segera menginformasikannya. Namun demikian, Ayyu menyebut, bencana gempa bumi tidak bisa diketahui secara pasti kapan terjadinya, kekuatannya, maupun lokasinya.

“Yang namanya gempa tidak bisa kita prediksi kapan terjadinya, berapa kekuatannya dan yang lokasinya tapi yang bisa kita lakukan adalah memantau, mudah-mudahan gempanya tidak berlanjut,” tuturnya.

BKMG pun saat ini terus mengkaji beberapa potensi sesar aktif yang ada di Sumedang. Ayyu mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, waspada, meningkatkan mitigasi, dan jangan termakan hoaks namun selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG.

“Ada beberapa potensi sesar lokal di Sumedang tapi nanti kita coba kaji lagi karena kita harus hati-hati dalam hal ini. Nanti kalau sudah terdeteksi ataupun ada indikasi dari sesar mana akan kita sampaikan kepada media dan masyarakat,” pungkas Ayyu.

peta geologi gempa Sumedang
Peta geologi gempa Sumedang, Jawa Barat. (PVMBG)

Sesar Cileunyi Tanjungsari

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Hendra Gunawan mengatakan, gempa Sumedang terjadi pada hari Minggu, 31 Desember 2023, pukul 20:34:24 WIB.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,94 BT dan 6,85 LS, berjarak sekitar 1,5 km timur Kota Sumedang, Provinsi Jawa Barat, dengan magnitudo (M4,8) pada kedalaman 5 km. Sebelumnya stasiun BMKG pada hari yang sama juga mencatat kejadian gempa bumi pada pukul 14:35:34 WIB dengan magnitudo (M4,1) dan pukul 15:38:10 WIB dengan magnitudo (M3,4). Adapun stasiun USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman tidak mencatat kejadian ini.

“Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Morfologi daerah sekitar pusat gempa bumi merupakan dataran hingga dataran bergelombang, setempat lembah, perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjalm,” terang Hendra Gunawan, dalam keterangan resmi.  

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif yaitu Sesar Cileunyi Tanjungsari.

“Menurut data BG Sesar Cileunyi Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 – 0,48 mm/tahun,” katanya.

PVMBG merekomendasikan, masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.

“Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan petugas BPBD setempat,” katanya.

Bangunan di Kabupaten Sumedang harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.

“Oleh karena wilayah Kabupaten Sumedang tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi gempa bumi. Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuifaksi,” paparnya.

Gempa Sumedang merusak ratusan rumah dan rumah sakit

Sebelumnya, Gempa Sumedang yang terjadi malam tahun baru, Minggu (31/12) menimbulkan dampak cukup parah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang. Tidak ada korban jiwa. Namun bangunan rumah sakit mengalami kerusakan, ratusan pasien harus dievakuasi.

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, petugas dari BPBD sudah turun dan intens berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Sumedang.

Menurut Bey, titik yang menjadi fokus penanganan adalah RSUD Sumedang yang membuat pasien harus dievakuasi keluar gedung karena bangunan mengalami sejumlah kerusakan.

“Barusan Penjabat Bupati Sumedang melaporkan bahwa beliau konsentrasi di RSUD dulu karena sedang menunggu hasil asesmen. Yang di rumah-rumah warga juga masih menunggu hasil laporan,” katanya.

Sementara itu BPBD Jabar melaporkan terdapat 14 desa di wilayah gempa Sumedang yang terdampak, 84 unit rumah rusak ringan hingga berat. Tidak ada korban jiwa, terdapat luka-luka tertimpa bangunan.

Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman dalam konferensi pers menyatakan, ada tiga wilayah yang terdampak lumayan parah, yakni Tegalsari, Cipamengpeuk, dan Babakan Bukit.

“Tim sudah diturunkan ke lapangan dari BPBD, BMKG, dan pemda untuk asesmen,  mendata kerusakan di lapangan. Sementara ini sudah terkendali, hanya beberapa warga terluka,” jelasnya.

Dua rumah sakit juga dilaporkan ikut terdampak, yakni RSUD Sumedang dan RS Pakuwon. Pasien sempat dievakuasi keluar rumah sakit dan dirawat di tenda darurat.

“Saat kejadian di RSUD Sumedang terdapat 248 pasien rawat inap dan 83 pasien UGD. Bagian yang terdata rusak adalah Paviliun dan ruangan VIP. Pasien saat ini aman dan disiapkan tenda darurat,” ujar Herman.

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tapi waspada.

Direncanakan hari ini, Senin (1/1/2024), Bey Machmudin meninjau lokasi yang terdampak parah, salah satunya ke RSUD Sumedang.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.