Festival Golo Koe 2024 untuk membranding Lembah Colol sebagai pusat perkebunan kopi rakyat. Diharapkan mendukung industri kreatif di daerah.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno di Festival Golo Koe 2024. (Universitas Indonesia)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno di Festival Golo Koe 2024. (Universitas Indonesia)

Usaha kopi rakyat umumnya dikelola oleh petani kecil atau kelompok komunitas yang tinggal di daerah perdesaan. Memajukan usaha ini berarti memberikan kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan ekonomi mereka.

Semangat itulah yang melatarbelakangi Festival Golo Koe 2024, di mana Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan penghargaan tinggi kepada Universitas Indonesia (UI) dan Bank Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) atas kolaborasi strategis mereka dalam pengembangan Kopi Tuang.

Kopi Tuang, yang merupakan produk unggulan dari UMKM Paroki Colol, Manggarai Timur, NTT, telah menunjukkan bagaimana dukungan dari berbagai pihak dapat memajukan usaha kopi rakyat.

Penghargaan tersebut disampaikan oleh Menparekraf saat kunjungannya ke gerai Kopi Tuang dalam acara Festival Golo Koe 2024 yang digelar di Labuan Bajo. Menparekraf Sandiaga menegaskan bahwa destinasi wisata memerlukan dukungan industri kreatif untuk berkembang.

“Sinergi antara industri kreatif dan destinasi wisata sangat penting dalam program-program pembangunan kepariwisataan di suatu kawasan,” ujar Sandiaga, dalam keterangan resmi yang diakses Jumat, 6 September 2024.

Sandiaga menambahkan bahwa untuk menciptakan keterhubungan antara industri kreatif dan destinasi wisata, diperlukan strategi pengembangan yang kreatif. “Ini melibatkan pengelolaan aspek ‘something to see, something to do, dan something to buy,’” tambahnya. Kopi Tuang, menurutnya, adalah contoh nyata bagaimana masyarakat merespons pengembangan kepariwisataan di wilayah NTT.

Dwi Kristianto, perwakilan dari Universitas Indonesia, mengungkapkan bahwa branding Lembah Colol sebagai pusat perkebunan kopi rakyat diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan industri kreatif di daerah. “Pengembangan industri kreatif harus berakar pada budaya dan tradisi setempat dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. Ini penting untuk membangun identitas produk dan daerah,” kata Dwi.

Kepala Cabang Bank NTT Borong, Janet A. Wie Lawa, juga menyampaikan harapannya agar kerjasama ini terus berlanjut untuk mendukung UMKM di wilayah kerja Bank NTT. Senada dengan itu, Romo Pastor Paroki St. Petrus Colol, RD. Vitalis Salung, Pr, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada UI dan Bank NTT atas pendampingan yang telah diberikan. “Pendampingan ini telah membuat Kopi Tuang dikenal luas dan menarik banyak pemesanan. Dampaknya sangat positif, tidak hanya bagi umat Paroki St. Petrus Colol, tetapi juga bagi pengenalan Lembah Colol sebagai kawasan perkebunan kopi rakyat yang terkemuka di Flores,” ungkap Romo Pastor.

Festival Golo Koe, yang merupakan festival wisata religi tahunan, diselenggarakan oleh Gereja Katolik Keuskupan Ruteng bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Tahun ini, Festival Golo Koe terpilih sebagai salah satu dari Karisma Event Nusantara (KEN), menjadikannya sebagai event nasional. Festival ini mendapatkan dukungan penuh dari Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.

Selama festival yang berlangsung dari 10 hingga 15 Agustus 2024, sebanyak 170 UMKM turut berpartisipasi, memamerkan produk-produk unggulan mereka di Pelabuhan Marina Waterfront, Labuan Bajo. Kehadiran Kopi Tuang dalam acara ini membuktikan sinergi berbagai pihak dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di NTT dan memajukan potensi wisata lokal.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.