Saat ini, ada sejumlah lanskap adat berupa bukit atau gunung “sakral” di Pulau Bangka berstatus sebagai kawasan konservasi.
Nopri Ismi started his journalism career at the Ukhuwah Student Press body of the Raden Fatah Islamic State University in Palembang, South Sumatera. Nopri is continuing to learn and expand his knowledge and skill in journalism under the guidance of editors at Mongabay Indonesia. To further his knowledge in ecology, Nopri is pursuing post graduate degree in environment at the Diponegoro University, Semarang, Central Java.

Mengembalikan peran dukun, jaga keselarasan manusia dan alam
Pada masa lalu, dukun berperan penting dalam kehidupan warga Pulau Bangka. Setiap dukun berperan menetapkan aturan dalam mengelola sumber daya alam sekitar.

Kisah para dukun yang menjaga hutan tersisa di Pulau Bangka
Rusaknya hutan di perbukitan Pulau Bangka tidak hanya merugikan kehidupan sehari-hari Suku Jerieng, tetapi juga mengganggu wilayah sakral dan kehidupan spiritual .

Nelayan Pulau Bangka berebut hasil laut dengan penambang timah
Penelitian menyebutkan Perairan Matras tercemar logam berat yang bersifat toksik dan karsinogenik. Merusak terumbu karang dan memaksa banyak nelayan mencari sumber penghidupan alternatif.

Cerita perempuan ‘ngereman,’ mencuil untung dari penambang timah di Bangka
Inilah ‘ngereman’, cara perempuan Bangka bertahan hidup dengan meminta jatah secuil timah dari penambang, baik sukarela maupun lewat barter.

Perjuangan petani lada dalam arus penambangan timah
Aktivitas penambangan timah dan perubahan iklim dinilai berdampak cukup signifikan terhadap produksi lada di Bangka-Belitung. Untuk sebagian petani lada, tidak banyak pilihan selain terus berjuang menghidupkan kebun lada mereka.