Jakarta, Ekuatorial — Arus mudik dengan menggunakan kereta api tahun ini masih rawan terkena bencana alam. Di wilayah Semarang, hingga Minggu (28/7), setidaknya ada 155 titik rawan tanah longsor, banjir, dan tanah lembek.

Titik berbahaya itu paling banyak berada di kawasan timur daerah operasional IV yaitu di jalur Bojonegoro-Gundi, ada 10 daerah rawan banjir. Adapun jalur rawan tanah longsor dan tanah lembek ada di Gundi, masing-masing 15 dan 17 titik. “Sisanya ada di wilayah Pekalongan dan Ujungnegoro Batang, serta sebagian Semarang, Jawa Tengah, yang rawan banjir dan tanah longsor,” kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional IV Semarang Sapto Hartoyo pada Senin (29/7).

Sementara, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto akan menempatkan sejumlah petugas khusus pada 24 titik rawan bencana yang berada di sepanjang jalur kereta di wilayahnya demi keselamatan perjalanan kereta selama arus mudik maupun balik Lebaran tahun ini.

Surono mengatakan, penempatan petugas untuk menjaga titik- titik rawan yang berpotensi terjadi bencana, seperti banjir, longsor, dan ambles di jalur kereta api tersebut akan dilakukan selama berlangsungnya angkutan lebaran mulai tanggal 1 sampai dengan 18 Agustus 2013.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas, Semarang, mengingatkan bahwa perjalanan laut juga perlu diwaspadai. Pasalnya, angin kencang serta gelombang tinggi di Pantai Utara Jawa, Kepulauan Karimun dan Laut Selatan Kalimantan, diprediksi masih berlangsung saat musim mudik mendatang.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.