Jakarta, Ekuatorial – Sebagai bentuk perubahan visi Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia, PT Pertamina terus melakukan diversifikasi usaha khususnya untuk energi baru dan terbarukan. Salah satunya energi panas bumi. Baru-baru ini, PT Pertamina dan PT Tirta Gemah Ripah menandatangani nota kesepahaman – MoU guna melakukan kajian bersama potensi pengembangan Pembangkit Listrik Mini Hidro – PLTM di beberapa lokasi potensial di Jawa Barat.

Penandatanganan Mou dilakukan Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto dan Direktur Utama Gemah Ripah Johan Romadhon di Jakarta, akhir pecan lalu. Kerjasama yang dilakukan meliputi studi dengan melakukan pemetaan dan kelayakan lokasi potensial dan pemanfaatan aliran air sungai di Jawa Barat.

Proyek PLTM ini merupakan proyek potensial karena harga jual listriknya yang sebesar Rp 665 per kWh saat normal beroperasi dan lebih menguntungkan dibandingkan dengan memanfaatkan bahan baker diesel yang biaya produksinya mencapai sebesar Rp 2.800 per kWh. Selain itu, PLTM ini merupakan teknologi ramah lingkungan karena tidak menimbulkan emisi karbon serta hemat energi. (ID)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.