yellowfin tunaJakarta, Ekuatorial — Tingkat merkuri dalam ikan laut Pasifik cenderung akan  meningkat pada dekade mendatang, kata peneliti yang melaporkan bahwa mereka telah menemukan cara merkuri masuk ke ikan laut terbuka.

Para peneliti menemukan bahwa merkuri yang terkandung dalam ikan-ikan Hawaii nampaknya terbawa oleh angin sejauh ribuan kilometer sampai akhirnya terdeposit ke laut disana melalui air hujan. Mereka mencatat bahwa perikanan di Pasifik Utara dipengaruhi oleh arah angin dari negara-negara industrialisasi pesat seperti Cina dan India. Bangsa tersebut semakin bergantung pada pembangkit listrik dari pembakaran batu bara, yang merupakan sumber utama pencemaran merkuri.

Studi ini dipublikasikan secara online pada 25 Agustus di jurnal Nature Geoscience.

“Penelitian ini memperkuat hubungan antara emisi merkuri yang dikeluarkan oleh negara-negara Asia dan ikan yang kita tangkap dari Hawaii dan di konsumsi di negeri ini (United States, red.),” kata Joel Blum seorang ilmuwan lingkungan di University of Michigan, dalam sebuah rilis berita universitas.

“Implikasinya adalah bahwa jika kita akan mengurangi konsentrasi merkuri dalam ikan laut terbuka secara efektif, kita harus mengurangi emisi global dari merkuri, termasuk emisi dari tempat-tempat seperti China dan India,” kata Blum.

Cara utama merkuri masuk ke dalam tubuh manusia adalah melalui konsumsi ikan predator puncak seperti ikan pedang (swordfish) dan tuna. Spesies ikan yang dipelajari dalam studi tersebut antara lain, ikan terbang, mahi-mahi, tuna ekor kuning, cakalang fufu, opah (moonfish), tuna mata besar, ikan pedang, dan dua jenis ikan lentera. (Ratih Rimayanti/USNews)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.