EnergiToday–Dua negara eksportir minyak terbesar di dunia yang juga merupakan anggota OPEC, Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab (UEA), sedang mempersiapkan proyek energi terbarukan pertama di Timur Tengah. Rencananya, pembangkit tenaga surya ini membutuhkan lebih dari US$ 1,5 miliar pada akhir 2014, Gulf Times melaporkan (4/8).

Arab Saudi dan UEA merencanakan untuk membuat proyek pembangkit tenaga solar dengan total kapasitas 1.000 MW, cukup untuk memasok listrik bagi 200.000 rumah. Sumber pendanaan proyek ini diharapkan berasal dari pinjaman dan kredit ekspor.

Negara produsen minyak ingin mengembangkan energi terbarukan agar menghemat lebih banyak minyak mentah yang akan diekspor, sementara itu mengandalkan pada bahan bakar hijau impor sebagai alternatif yang lebih murah. Menurut data Badan Energi Terbarukan Internasional, investasi energi terbarukan di Timur Tengah dan Afrika Utara naik 40% tahun lalu menjadi US$ 2,9 miliar. Pengeluaran itu untuk lebih dari 100 proyek pembangkit surya, angin dan tenaga panas bumi, dan bisa melonjak menjadi sekitar US$ 13 miliar dalam beberapa tahun ke depan.

Arab Saudi sendiri berencana untuk berinvestasi lebih dari $ 100 miliar untuk 41.000 MW, sepertiga dari bauran energi nasional, pembangkit listrik energi matahari di tahun 2032. (Rahma)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.