Jakarta, Ekuatorial – Guna mengkampanyekan perubahan iklim saat ini, Indonesia telah memiliki Pusat Komunikasi Iklim yang terletak di Desa Buntoi, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah yang baru-baru ini diresmikan Gubernur Agustin Teras Narang bersama dengan Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan – UKP4 Kuntoro Mangkusubroto.

Dimana, fasilitas pembangunan pusat iklim dikoordinasi kantor koordinasi PBB untuk program pengurangan emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan atau REDD Plus – UNORCID dan dibangun oleh UNOPS – kantor PBB untuk layanan proyek bekerjasama dengan Pemerintah Pusat dan Pemprov Kalteng serta didukung Pemerintah Norwegia.

Pusat iklim memiliki fasilitas alat komunikasi ultra modern serta konektivitas internet berkecepatan tinggi dengan menggunakan 55 kwh energy terbaru. Di pusat iklim juga dipelajari tentang praktek berkelanjutan pengurangan emisi, deforestasi serta degradasi hutan dengan menyediakan akses yang lebih baik serta cara meminimalkan potensi kebakaran melalui analisis aktivitas petani dan curah hujan. Petani juga diajarkan rencana aktivitas kelompok agar tidak menimbulkan kebakaran.

Sementara, Direktur Kantor PBB untuk Koordinasi REDD+ di Indonesia Satya Tripathi mengatakan, peresmian pusat iklim membuat Indonesia berada di garis terdepan pelaksanaan REDD +. Seperti dikutip harian Kompas.  (Wishnu)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.