Jakarta, Ekuatorial – Kejadian naas menimpa rombongan yang sedang berwisata di Kebun Raya Bogor. Sebuh pohon tumbang dan menewaskan 5 orang serta melukai 25 lainnya, Minggu (11/1). Empat korban meninggal pada hari Minggu, korban terakhir Rizki Nurmawan meninggal pada hari Senin (12/1) karena cedera di kapala. Sementara itu, tujuh korban masih dirawat di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI), Bogor, Jawa Barat.

Seluruh korban yang merupakan pegawai PT. Aslata Mandiri Agung, sedang duduk di bawah pohon damar (Agathis dammara) ketika pohon tersebut tumbang dan menimpa mereka sekitar pukul 10 pagi. Diduga pohon berusia 50 tahun dengan diameter 200 cm tumbang karena telah berusia tua karena cuaca hari itu cerah dan tidak hujan.

Direktur Pusat Konservasi Kebun Raya Bogor, Didik Widyatmoko, mengatakan bahwa pihaknya sudah memeriksa dan mengawasi kondisi pohon-pohon disana secara berkala sesuai standar yang berlaku. “Ke depannya, kami akan lebih meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan pohon-pohon yang berusia tua,” terang Widyatmoko.

Sementara itu, Rosniati Risna, kepala unit kerja sama dan informasi Kebun Raya Bogor seperti dikutip oleh NET, mengatakan bahwa pihaknya bisanya hanya memeriksa pohon dengan melihat penampilan fisiknya saja tanpa memeriksa kondisi dalamnya.

Risna mengatakan bahwa mereka tidak memiliki perangkat untuk mendeteksi kondisi dalam pohon. Setelah kejadian tersebut, pihaknya akan mempertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan pohon hingga bagian dalamnya.

Iskandar Zulkarnain, direktur Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang juga mengawasi Kebun Raya Bogor menyampaikan belasungkawa kepada para korban. “Kecelakaan ini merupakan pelajaran berharga bagi LIPI untuk meningkatkan pengawasan terhadap pohon-pohon disana terutama yang berusia tua, sehingga keselamatan pengunjung terjamin dan kejadian serupa tidak terulang,” sebutnya.

Desember lalu, Kebun Raya Bogor menutup tempatnya karena cuaca buruk yang dikhawatirkan akan membahayakan para pengunjung. Kebun tersebut memiliki total koleksi kurang lebih 15.000 pohon dan tanaman di lahan seluas 87 hektar.

Lebih lanjut, Widyamoko menjelaskan bahwa pihaknya telah membayar kompensasi dan juga biaya Rumah Sakit para korban. Menurut kabar, pihak Kebun Raya Bogor membayar kompensasi sebesar 15 juta rupiah kepada para korban. Fidelis E. Satriastanti

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.