Bandarlampung, Ekuatorial – Hujan yang mengguyur Provinsi Lampung dan sekitarnya hingga Minggu (18/1) membuat sejumlah sawah terendam air dan menjadi rawan longsor.

Seperti pantauan Ekuatorial di Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, sejumlah lahan sawah yang masuk musim tanam dua terendam banjir. Puji (33) warga setempat mengatakan sawah dan sejumlah rumah di sana terendam banjir karena hujan terjadi selama tiga jam lebih.

“Baru kali ini banjir sampai masuk ke perkampungan. Sumber air berasal dari kanal air, memang dulunya kanal agak lebar, sekarang sempit,” katanya.

Banjir juga memasuki areal pemancingan sehingga ikan-ikan banyak bertebar ke areal sawah. Namun kondisi itu justru dimanfaatkan warga setempat untuk memancing ikan.

Selain air merendam sawah, musim hujan yang intens di bulan Januari ini juga berdampak pada tiga rumah warga yang tinggal di Bukit Mastur, Telukbetung Timur, Bandarlampung tertimpa longsor sedalam lima meter dan panjang 10 meter.
Menurut Sanah (35) sebagian teras rumahnya yang terletak lebih tinggi dari rumah penduduk lainnya tergerus karena kondisi tanah mengalami labil akibat hujan yang terus mengguyur.

Selain rumah Sanah, rumah tetangganya yang baru dibangun setahun lalu juga rawan rubuh karena pondasi bagian dapur tak lagi menopang tanah. “Tiga hari lalu memang teras samping rumah saya retak kemudian sama suami saya ditambal lagi. Tapi rupayanya tanahnya labil akhirnya bangunan teras terperosok dan menimpa tiga rumah yang posisinya tepat di bawah rumah kami dua hari lalu,” kata dia.

Saat ini lokasi longsor sudah dipasang garis polisi namun Sanah dan sejumlah warga lainnya tetap sesekali kembali ke rumahnya melakukan aktivitas seperti masak dan mandi.

Binmas setempat sudah mengingatkan agar warga untuk sementara mengungsi ke tempat yang lebih aman. “Saya sudah bolak-balik ingatkan warga supaya meninggalkan rumahnya sementara ini sampai kondisi benar-benar aman, tapi ya masih ada saja yang tak mengindahkan,” kata petugas Binmas Zulkarnain.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung memetakan daerah rawan bencana di Provinsi Lampung adalah Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, Pesawaran dan Bandarlampung masih skala kecil.

“Lokasi yang paling rawan adalah jalur lintas Liwa – Krui. Pada daerah tersebut banyak selaki titik rawan longsor dan kami tidak mengetahui kapan tanah tersebut akan bergerak,” kata Sekretaris BPBD Lampung Muhammad Fadli.

Ia mengimbaukan pada masyarakat saat musim penghujan sebaiknya tidak menggunakan jalur lintas Barat Liwa – Krui demi menghindari kejadian yang tidak diinginkan. “Selain itu untuk mengantisipasi banjir agar kiranya masyarakat tidak membuang sampah sembarangan,” ujar dia.

Namun sampai sejauh ini, permasalahan banjir dan longsor yang terjadi di Lampung masih dalam skala kecil dan dapat diatasi instansi daerah masing-masing. “Tapi pada prinsipnya kami tingkat provinsi siap melayani kebutuhan yang diinginkan daerah,” katanya lagi. Eni Muslihah

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.