Pekanbaru, Ekuatorial – Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Pekanbaru memperlihatkan status pencemaran debu PM 10 sudah pada level “berbahaya”, Kamis (3/9) sore.

Slamet Riyadi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kota Pekanbaru mengatakan kabut tebal sisa kebakaran hutan dan lahan menyelimuti kota pada pagi dan sore menjelang malam. “Asap di Kota Pekanbaru disebabkan oleh angin yang berhembus dari tenggara ke barat, sehingga asap dari Jambi dan Sumatra Selatan ikut memperparah kondisi udara Riau,” kata dia. Ratusan titik panas di Riau membuat provinsi tersebut terkepung asap.

Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Provinsi Riau, John Kenedi, menyampaikan bahwa hingga siang ini jumlah penderita penyakit terdampak asap telah menembus 9.000 warga. “Sejak status siaga darurat diberlakukan di Riau, April 2015, hingga kini sudah ada 9.386 orang yang menderita penyakit terdampak asap,” kata dia. Rinciannya, penderita infeksi saluran pernafasan akut 7.312 orang, asma 296, pneumonia 290, iritasi mata 485, dan iritasi kulit 903.

Akibat polusi udara dalam tingkat yang mengkhawatirkan bagi kesehatan dalam dua hari terakhir, siswa SD, PUD, dan TK diliburkan. Sampai hari ini tingkat polusi masih di level “berbahaya”, itu sebabnya pemerintah setempat memperpanjang libur siswa hingga Jumat dan turut meliburkan siswa SMP dan SMA. Winahyu Dwi Utami

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.