Ekosistem laut Indonesia terancam krisis iklim. Pelestarian ekosistem laut memerlukan peran aktif generasi muda.

Ekosistem laut Indonesia sedang terancam degradasi dan krisis iklim. Ancaman ini perlu disadari oleh masyarakat Indonesia, terutama oleh generasi penerus bangsa. Pelestarian ekosistem laut memerlukan peran aktif generasi muda.

Pentingnya peran anak muda dalam menjaga kelestarian ekosistem laut, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran mendirikan komunitas Ocean Young Guards.

Komunitas ini bertujuan mewadahi pemuda dalam aksi konservasi laut dan mitigasi perubahan iklim sekaligus meningkatkan karakter konservasionis generasi muda dalam meningkatkan kepedulian terhadap degradasi ekosistem dan ancaman akibat perubahan iklim.

Komunitas ini digagas oleh dua mahasiswa FPIK Unpad, yaitu Aidin Fitrah Bachtiar dan Rahmatryani Aprilia. Ide OYG berhasil memenangkan kompetisi proposal proyek sosial bidang lingkungan ICN Conference 2021 di Universitas Prasetya Mulya pada 2021 lalu.

“Ocean Young Guards juga hadir karena didasari kecintaan dari para mahasiswa anggota terhadap laut,” tutur Aidin Fitrah Bachtiar yang juga CEO Ocean Young Guards, dikutip Senin (23/10/2023).

Dalam perjalanannya, komunitas ini dibina langsung oleh Dosen Prodi Ilmu Kelautan FPIK Unpad Santi Rukminita Anggraeni. Saat ini, komunitas beranggotakan 17 pengurus dan 40 team leader yang akan turun tatkala ada proyek yang dilakukan.

Lebih lanjut Aidin mengatakan, Ocean Young Guards berfokus pada upaya konservasi ekosistem laut melalui edukasi. Sasaran edukasi yang dilakukan adalah kepada generasi alpha dan generasi Z yang tinggal di kawasan pesisir. Dua generasi ini dinilai menjadi sosok representatif yang akan menjadi garda terdepan dalam menjaga ekosistem laut Indonesia di masa depan.

Selain itu, dengan melakukan edukasi sejak dini, diharapkan akan terwujud karakter konservasionis sejak dini. Dengan demikian, mereka tidak akan berkontribusi merusak ekosistem laut di masa depan.

“Edukasi diberikan berupa pengajaran mengenai konservasi mangrove, lamun dan terumbu karang dan juga megedukasi mengenai dampak krisis iklim. Untuk gen Z sendiri diwadahi untuk berkontribusi langsung untuk aksi di lapangan untuk meningkatkan awareness terhadap laut,” tutur mahasiswa Ilmu Kelautan Unpad tersebut.

Komunitas Ocean Young Guards, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad. (Humas Unpad)

Aksi pertama generasi muda di Cirebon

Lebih lanjut Aidin mengatakan, aksi pertama Ocean Young Guards digelar di kawasan pesisir pantai Mundu, Kabupaten Cirebon, 18 – 19 Januari 2022. Kegiatan digelar untuk mendorong generasi muda, khususnya di kawasan pesisir pantai, memiliki karakter konservasionis.

Ada tiga agenda utama dari kegiatan yang dilakukan di pantai Mundu, yaitu “Perangi Jejak Karbon (Pajak)”, “Jaga Laut dari Sampah (Jalapah)”, dan “My Own Mangrove”. Kegiatan diikuti para siswa SDN 3 Mundu Pesisir.

Ocean Young Guards juga pernah berpartisipasi dalam program Pemimpin Muda untuk Iklim yang dilakukan Teens Go Green Indonesia.

Program Pemimpin Muda untuk Iklim digelar untuk dapat menyebarkan semangat cinta lingkungan. Program ini sekaligus menjalin kolaborasi dengan komunitas-komunitas lingkungan.

Aidin berharap, Ocean Young Guards dapat  mengajak generasi muda peduli dan berkontribusi langsung dalam pelestarian ekosistem laut.

Minimal, kata Aidin, dengan mengurangi jejak karbon melalui penanaman mangrove.

“Kami juga yakin bahwa tugas menjaga iklim bukan hanya komunitas lingkungan saja, melainkan tugas semua orang, agar hijaunya alam di masa kini masih dapat dinikmati oleh anak cucu nanti,” pungkasnya.


Baca juga:

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.