Penelitian ini untuk meningkatkan kapasitas para praktisi ketika melakukan identifikasi langsung di lapangan terutama mengenai dinamika dan pencegahan penyakit yang disebabkan malaria.

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) menggelar workshop Entomology Morphological and Identification PCR yang meneliti tentang nyamuk. Workshop digelar pada 16 hingga 20 Januari lalu itu bagian dari kerja sama antara FK USU dengan James Cook University Australia, University of Malaya, serta Badan Riset Inovasi dan Nasional.

Wakil Dekan III FK USU Inke Nadia Diniyanti Lubis menyebut, pelatihan ini tidak hanya diikuti oleh dosen dan mahasiswa FK USU saja melainkan tamu dari 19 institusi yang terlibat pada projek ini.

“Kegiatan ini merupakan workshop yang dilaksanakan sebagai bagian dari program kerja sama antara USU dengan 19 institusi lainnya. Jadi pada kesempatan kali ini kita mendapatkan tamu dari Universiti Malaya dan juga dari brand untuk memberikan pelatihan tidak saja kepada dosen-dosen dan mahasiswa FK USU, tetapi juga untuk tamu-tamu dari institusi lainnya,” terang Inke, dikutip dari laman Kampus USU.

Ada pun tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas para praktisi ketika melakukan identifikasi langsung di lapangan terutama mengenai dinamika dan pencegahan penyakit yang disebabkan oleh simian malaria, yakni penularan malaria dari primata non-manusia kepada manusia.

Hal tersebut disampaikan oleh B2V2PRP Salatiga, Balitbangkes, Kemenkes RI Triwibowo Ambargarjito.

“Itu akan sangat membantu di dalam analisis selanjutnya untuk bisa mengetahui bagaimana dinamika penularan penyakit, terutama yang sedang kita kerjakan saat ini yaitu penyakit tular nyamuk yang disebabkan oleh simian malaria ya,” papar Triwibowo.

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar workshop Entomology Morphological and Identification PCR yang meneliti tentang nyamuk malaria. (Foto: USU)
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar workshop Entomology Morphological and Identification PCR yang meneliti tentang nyamuk malaria. (Foto: USU)

Menanggapi kegiatan ini, salah seorang fasilitator dari University of Malaya Wong Meng Li mengharapkan kolabrasi lanjutan di masa depan antara FK USU dengan University of Malaya mengingat situasi laboratium dan jenis praktik yang berbeda antarkeduanya.

Menurutnya, hal itu dapat memperluas relasi dan khazanah pengetahuan terutama berkaitan dengan penelitian nyamuk.

“Jadi tentunya datang ke sini untuk belajar, saling belajar, meskipun saya sebagai fasilitator. Jadi setelah ini selesai kami berharap untuk tetap berhubungan di masa depan,” tutur Wong Meng Li.

Penelitian mengenai nyamuk tentunya memiliki urgensi yang besar sehubungan dengan tingginya kasus penyakit menular yang disebabkan oleh malaria.

Salah seorang peserta bernama Bram Van de Straat, mahasiswa James Cook University menilai penelitian yang dilakukan langsung di Medan sangat luar biasa. Ia berharap belajar lebih banyak mengenai nyamuk langsung dari ahlinya.


Baca juga:

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.