Laboratorium sungai dibuat Ecoton untuk memantau kesehatan sungai menggunakan metoda biolitik yang mereka kembangkan.

Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton Foundation) bersama Indonesia Power Grati Pasuruan membuat laboratorium sungai di Sungai Gogor, Wonosalam, Jombang, Jawa Timur, Rabu (29/11/2023). Tujuannya, untuk melestarikan lingkungan dan mata air.

Kegiatan ini dihadiri 40 pegiat lingkungan yang terdiri dari komunitas Kelingan (Kelompok Peduli Lingkungan), pelajar SMPN 1 Wonosalam Jombang dan warga setempat.

Amiruddin Muttaqin, koordinator Citizen Science Ecoton mengatakan, laboratorium sungai dibentuk dari terwujudnya Citizen Science Tourism, ekowisata berbasis penelitian partisipatif masyarakat di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.

Lokasinya terletak di kawasan konservasi sungai yang dijadikan sebagai sarana pembelajaran secara aktual. Di sana juga terdapat papan informasi tentang sungai, siklus air, pohon, mata air, keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna.

Amiruddin menambahkan, laboratorium sungai terbuka bagi umum. Pelajar dan masyarakat dapat memantau kesehatan sungai dengan metode biolitik yang telah dikembangkan Ecoton.

Metode biolitik adalah pemantauan kesehatan sungai dengan menggunakan indikator makro invertebrata (hewan tidak bertulang belakang) seperti bentos, capung, udang, siput, dan cacing.  Hasil pemantauan biotilik dapat memberikan petunjuk adanya gangguan lingkungan pada ekosistem sungai, sehingga dapat dirumuskan upaya penanggulangan yang dibutuhkan.

“Harapannya, dapat memotivasi sekaligus mendukung aktivitas siswa maupun masyarakat dalam kegiatan belajar, melestarikan lingkungan dan mata air,” kata Amiruddin.

Kegiatan peluncuran laboratorium sungai disertai dengan penanaman pohon duren lokal, saga, kepuh, namnam, loa, dan jamu. Selain itu dilakukan pemasangan papan informasi edukatif tentang pentingnya menanam pohon, keanekaragaman serangga, dan konservasi sungai.

“Kami sangat mendukung laboratorium sungai dan penanaman pohon, karena kondisi Sungai Gogor debitnya semakin berkurang. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak baik pada sumber mata air yang kami manfaatkan sehari-hari” ujar Supono ketua RT8/RW7 Wonosalam, Jombang.

Heni Wahyudi Kepala Sekolah SMPN 1 Wonosalam juga mendukung kegiatan peluncuran laboratorium sungai, yang disebutnya berguna untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa-siswanya.

“Belajar mencintai alam itu tidak hanya sekadar konsep, tapi harus terjun ke lapangan dan diaktualisasikan di dunia nyata. Salah satunya melalui laboratorium sungai,” ungkap Heni.


Baca juga:

About the writer

Themmy Doaly

Themmy Doaly has been working as Mongabay-Indonesia contributor for North Sulawesi region since 2013. While in the last nine years he has also been writing for a number of news sites in Indonesia, including...

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.