FTG Unpad memperingati Dies Natalis ke-16 dg tema ‘Sinergi & Kontribusi dalam Menurunkan Dampak Perubahan Iklim Global’. Ada komitmen mengurangi dampak perubahan iklim global.

dampah perubahan iklim unpad
Dekan FTG Unpad Mega Fatimah Rosana. (Foto: Unpad)

Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) menginjak usia 16 tahun pada 2023. Memperingati Dies Natalis ke-16, FTG Unpad memperkuat kontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim global. Adapun tema yang diangkat dalam Dies Natalis FTG Unpad tahun ini adalah “Sinergi dan Kontribusi FTG Unpad dalam Mengurangi Dampak Perubahan Iklim Global”.

“Seperti kita semua tahu bahwa saat ini yang menjadi isu utama dunia adalah adanya perubahan iklim global yang memberikan dampak yang luas dan mulai dirasakan oleh masyarakat di seluruh dunia, seperti meningkatnya suhu udara, dan musim kemarau yang cukup panjang,” kata Dekan FTG Unpad Mega Fatimah Rosana saat membacakan pidato dalam acara Peringatan Dies Natalis ke-16 FTG Unpad di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin, 11 Desember 2023.

Mega mengatakan, FTG Unpad turut memikirkan dan berkontribusi secara nyata dalam mengurangi dampak perubahan iklim tersebut melalui implementasi tridarma perguruan tinggi, sesuai dengan Pola Ilmiah Pokok Unpad “Bina Mulia Hukum dan Lingkungan dalam Pembangunan Nasional”.

“FTG Unpad memberikan pemikiran dan gagasan dalam bidang pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat di sektor kebumian. Serangkaian hasil riset dan publikasi atas kolaborasi dengan para mitra pendidikan dan dunia industri telah menghasilkan berbagai solusi dan inovasi,” kata Mega.

Ke depannya, FTG Unpad akan terus berkomitmen untuk melakukan inovasi dalam berbagai hal di sektor kebumian, baik dalam kegiatan tridarma perguruan tinggi, pelayanan, maunpun inovasi peningkatan kualitas SDM yang terus diselaraskan dengan pencapaian visi misi Universitas Padjadjaran dan Fakultas.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Hendarmawan mengatakan bahwa FTG memiliki peran strategis dalam menjawab tantangan perubahan iklim ini melalui sinergi antara keilmuan, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor.

“Kita dapat menciptakan solusi yang tangguh dan berkelanjutan. Penelitian yang mendalam, implementasi teknologi hijau, serta pendekatan edukasi yang holistik adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak perubahan iklim global,” kata Hendarmawan.

Acara tersebut diisi dengan Orasi Ilmiah Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir Dan Laut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dasrul Chaniago.

Dalam orasinya, Dasrul mengatakan pentingnya peran Teknik Geologi dalam mengurangi perubahan iklim. Peran tersebut dapat terlihat melalui keilmuan yang kuat untuk mengidentifikasi sumber daya alam yang bermanfaat, adanya penyelidikan potensi bencana alam, terlibat konservasi sumber daya alam, dan melakukan reklamasi lahan terdegradasi bekas tambang.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.