Mari bersama mahasiswa IPB dan dosen SPs Program Ekonomi Kelautan Tropika berkunjung ke Pulau Tidung dalam field trip dan ekusasi sampah.

Mahasiswa IPB field trip dan ekusasi sampah ke Pulau Tidung. (Foto: IPB Uiversity)
Mahasiswa IPB field trip dan ekusasi sampah ke Pulau Tidung. (Foto: IPB Uiversity)

Field trip ke Pulau Tidung sambil pengabdian masyarakat tentang pengelolaan sampah, itulah yang dilakukan sebanyak 15 mahasiswa dan dosen Sekolah Pascasarjana (SPs) Program Studi (Prodi) Ekonomi Kelautan Tropika IPB University.

Dalam acara yang dilakukan 19 Januari 2024, field trip ini mengunjungi salah satu Sekolah Dasar (SD) di wilayah Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.

Kastana Sapanli, Ketua Prodi Ekonomi Kelautan Tropika menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan tersebut. Ia mengajak para siswa SDN 03 Pagi untuk mempunyai mimpi dalam mencapai pendidikan yang tinggi agar dapat membangun Pulau Tidung di masa depan.

“Permasalahan sampah masih menjadi isu dalam pengelolaan pulau kecil . Sampah di Pulau Tidung tidak hanya berasal dari rumah tangga, namun juga berasal dari 13 muara yang terdapat di tempat ini,” ungkapnya, diakses dari laman IPB University, Senin, 5 Februari 2024.

“Pulau Tidung sebagai salah satu destinasi wisata di Kepulauan Seribu harus dapat mengelola sampah, sehingga lingkungan menjadi bersih dan indah yang akan mendatangkan lebih banyak wisatawan serta mencegah bencana banjir,” lanjut Kastana.

Devi Soraya, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SDN 03 Pagi menyampaikan apresiasi kepada rekan mahasiswa dan dosen dari Prodi Ekonomi Kelautan Tropika yang telah berkunjung dan berbagi pengetahuan di SDN 03 pagi.

”Saya berharap agar ilmu yang dibagikan oleh para mahasiswa IPB University dapat dipraktikkan oleh siswa untuk turut menjaga kebersihan daerah ini dan nantinya anak-anak Pulau Tidung bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi dan kembali untuk mengembangkan Pulau Tidung,” kata Devi.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh mahasiswa SPs IPB University yaitu Mira dan Tenny dengan memberikan pemahaman kepada siswa mengenai kategori sampah organik, sampah anorganik hingga limbah berbahaya dan beracun yang kemudian dilanjutkan dengan dampaknya terhadap lingkungan laut jika tidak dikelola dengan baik.

Mira dan Tenny mengatakan, pengelolaan sampah khususnya di pulau Tidung atau pulau kecil membutuhkan dukungan berbagai pihak termasuk para generasi muda.

“Menumbuhkan kesadaran sejak dini mengenai pengelolaan sampah yang baik merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membangun generasi muda yang cinta dan bertanggung jawab terhadap pesisir dan laut dengan segala keindahan dan sumber dayanya,” tuturnya.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.