Petaka Api dan Asap Tahunan di Riau

Riau sudah menetapkan status siaga darurat Karhutla sejak 19 Februari 2019 lalu sementara seluruh sekolah di Pekanbaru telah meliburkan siswanya pada tanggal 11 September 2019, dikarenakan kondisi pencemaran yang sudah sampai pada level tidak sehat. Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau mencatat, untuk periode 1 Januari hingga 6 Oktober 2019, luas lahan yang terbakar di Riau sudah mencapai 9.120,5 hektar (Ha).

Menjaga Hutan Halmahera Dari Tambang

Masyarakat adat di Propinsi Maluku Utara beberapa kali melakukan aksi protes menolak pengoperasian perusahaan pertambangan yang dinilai merusak hutan dan sumber kehidupan mereka. Merasa tidak ditanggapi pemerintah, masyarakat adat mulai berbenah, membekali diri mereka dengan pengetahuan tentang perizinan, hukum, advokasi dan litigasi, untuk melindungi hutan mereka.

Hutan Halmahera Gundul, Demi Perluasan Industri Sawit

Perluasan perkebunan kelapa sawit milik swasta di Gane Dalam, Halmahera tidak terelakkan. Sebagian warga, memilih untuk bertahan di sisa lahan yang mereja miliki. Sebagian lagi, menjual lahan mereka dan menjadi buruh di perkebunan tersebut. Sementara penggiat lingkungan meminta pemerintah melakukan peninjauan terhadap izin serta kebijakan yang dipandang tidak berpihak kepada masyarakat setempat.

Pemuda dan Rimba Terakhir Lamandau

Para pemuda Desa Kubung, Kalimantan Tengah bergiat menanam tanaman lokal, seperti durian dan jengkol, untuk mencegah ekspansi kelapa sawit di hutan desa mereka dan meningkatkan penghasilan. Sementara rekan-rekan mereka di Desa Kinipan, dihadapkan dengan ekspansi perkebunan kelapa sawit yang mulai menjarah lahan hutan mereka.

Dampak COP24 Bagi Indonesia

Ketika Konferensi Para Pihak yang ke-24 ditutup di Katowice, pertanyaan-pertanyaan masih ada pada isu-isu kunci. Indonesia telah aktif terlibat dalam pembicaraan iklim PBB sejak 1994 dan tetap berkomitmen pada NDC-nya sementara memperbarui komitmen terutama dalam emisi karbon dan tata kelola hutan dan lahan gambut.