Program MIFEE, Hutan Dibabat dalam Skala Besar

Sebagian wilayah Kabupaten Merauke dijadikan areal Program Merauke Integrated Food And Energy Estate (MIFEE). Areal hutan di wilayah itu akan dibuka dalam skala besar guna dijadikan areal perkebunan serta pertanian. Data Badan Pengembangan Investasi Daerah Kabupaten Merauke menunjukkan bahwa saat ini terdapat 35 perusahaan yang aktif berproses, padahal sebagian dari perusahan itu, sudah melewati batas […]

Rencana Pembangunan PLTA di Danau Sentani Papua

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) akan dilakukan di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua tahun depan. Selain Danau Sentani, pihak investor juga melirik penambangan galian C di Sentani Timur dan penambangan batu untuk energi terbarukan didaerah Unurumguai. [Baca selengkapnya di Tabloid Jubi]

Pencemaran Air di Rancaekek Jawa Barat Melebihi Ambang

Kawasan Rancaekek, Jawa Barat, mengalami pencemaran air yang sudah melebihi daya tampung Sungai Cikijing yang berhulu di Kabupaten Sumedang dan berhilir di Kabupaten Bandung, sejak dimulainya pengembangan industri tekstil. Masyarakat mengeluhkan pencemaran terjadi di 4 desa, yaitu desa Jelegong, Bojongloa, Linggar dan Sukamulya, Kecamatan Rancaekek, yang diduga disebabkan oleh pembuangan air limbah dari kegiatan industri […]

Konferensi Berlanjut di Manado, Perusakan Terumbu Jalan Terus

Di tengah gegap gempita pelaksanaan konferensi terumbu karang dunia (World Coral Reef Conference-WCRC) di Manado sejak 14 Mei 2014 lalu, protes dan perlawanan semakin kencang digaungkan oleh masyarakat dan aktivis lingkungan Pulau Bangka, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, terkait kegiatan pertambangan di perairannya. Di perairan Pulau Bangka yang hanya berjarak 35 km […]

Menjaga Mangrove, Mengundang Ikan Antoni Kembali Ke Bangga

Ikan Antoni atau Kapia di laut Teluk Tomini, terutama di Desa Bangga, Kecamatan Paguyaman Pantai Kabupaten Boalemo, populasinya berkurang. Hal itu disebabkan maraknya penebangan mangrove untuk kayu bakar. Kemudian, dibentuklah program Teluk Tomini untuk pelestarian mangrove, dengan cara mencari alternatif pengganti kayu bakar dan kegiatan pembibitan mangrove. [Baca selengkapnya di Degorontalo]

Masyarakat Adat Tuntut Pelaksanaan Putusan MK tentang Hak Atas Hutan

Setahun pasca putusan Mahkamah Konstitusi atau MK No.35/PUU-X/2012 yang dibacakan tanggal 16 Mei 2013 silam, masyarakat adat belum merasakan perubahan hak atas hutan adat yang dijamin aturan tersebut. Hal ini dikemukakan dalam peringatan setahun putusan MK 35 yang diselenggarakan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara-AMAN di Jakarta, Selasa (13/5). Bustamir, perwakilan masyarakat adat Kuntu, Kabupaten Kampar, Riau […]

Eksploitasi Geotermal di Gunung Rajabasa dapat Sebabkan Krisis Air

Eksploitasi kawasan hutan Gunung Rajabasa untuk pengelolaan geotermal dinilai akan menimbulkan dampak kerusakan alam, seperti kehilangan sumber-sumber mata air. Eksploitasi tersebut dinilai bisa menjadikan Kabupaten Lampung Selatan khususnya pada wilayah tiga kecamatan, yakni Penengahan, Kalianda, dan Rajabasa akan mengalami krisis air. Lembaga masyarakat Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyayangkan Kementerian Kehutanan yang memberikan izin pinjam […]

10 Lembaga Terima Dana Hibah Mangrove untuk Masa Depan

Sebanyak sepuluh lembaga organisasi masyarakat di Gorontalo dan Sulawesi Utara menerima dana hibah dalam program fasilitas hibah skala kecil Mangrove for the Future (MFF) atau mangrove untuk masa depan. Kesepuluh lembaga tersebut akan beraktifitas di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo dan juga Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara [Baca selengkapnya di Degorontalo].

Pusat Penelitian Laut Dalam Diresmikan di Ambon

Sebagai salah satu perairan dengan tingkat keragaman hayati laut tertinggi dunia, Ambon terpilih menjadi tempat didirikannya pusat penelitian laut dalam yang diprakarsai oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Dalam siaran pers yang diterima Ekuatorial (12/5), Kepala LIPI, Prof. Lukman Hakim mengatakan bahwa peresmian yang akan dilakukan pada Selasa (13/5) ini sebagai bentuk upaya meningkatkan kembali […]

Hutan Lindung Maros-Pangkep Ditambang

Sebanyak lima perusahaan tambang tercatat melakukan eksplorasi di kawasan hutan lindung Maros-Pangkep tanpa memikirkan aspek lingkungan. “Ada lima perusahaan tambang di wilayah Maros dan Pangkep beroperasi di kawasan lindung. Tentu ini sangat berpotensi merusak lingkungan,” kata Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) Wilayah Sulawesi dan Maluku, Darhamsyah, Kamis (8/05). Baca selanjutnya di Energi Today