Alga untuk bahan bakar biofuel mulai dipanen di Chiclana, Spanyol. Satu kilogram biomassa menghasilkan 200-300 kg biometana. Dapat menghindari bahan biofuel yang lapar lahan dan lapar pupuk

Proyek budidaya alga untuk bahan biofuel yang didukung oleh Uni Eropa berhasil panen untuk pertama kalinya. Proyek yang dikelola oleh perusahaan air minum Aqualia SA itu, dikembangkan pada lahan seluas 10 hektare di Chiclana, Spanyol selatan.

Alga ini ditanam dalam media air berlumpur yang berasal dari air buangan (waste water) lalu ditambah nutrisi untuk mempercepat pertumbuhannya. SElanjutanya alga ini akan diekstrak dalam pembangkit biodiesel, dan gas biometana yang dihasilkan siap untuk menjalankan kendaraan. Dengan perkiraan panen 100 ton/ha/tahun, maka dari 20% kandungan biodiesel akan cukup untuk bahan bakar sekitar 200 mobil. Residu alga yang masih tersisa akan diolah sebagai biogas.

Menurut kantor berita Reuters, dari satu kilogram biomassa alga akan diperoleh 200-300 liter gas metana. “Ini berarti, penduduk Spanyol yang 40 juta orang akan mampu menjalankan 200 ribu kendaraan setiap tahun,”kata Frank Rogalla dari FCC Aquilla

Proyek senilai 12 juta Euro itu diharapkan mampu menggantikan proyek-proyek biofuel yang lapar lahan dan berakibat naiknya harga pangan atau dampak buruk untuk biodiversity, seperti minyak kelapa sawit.

Bulan Juni lalu, Cellectic sebuah perusahaan rekayasa gen asal Perancis, mengatakan bahwa mereka memiliki waktu enam bulan untuk membuktikan bahwa biofuel berbahan alga dapat dikembangkan dalam skala ekonomi, sebelum mereka memutuskan untuk memulai proyek dengan mitra mereka yang perusahaan migas Total.

Sebelumnya, tahun 2009 perusahaan migas terbesar di dunia asal Amerika Serikat Exxon Mobil Corp. mengatakan bahwa mereka akan menginvestasikan US$ 600 juta untuk mengembangkan biofuel alga dalam kurun waktu 10 tahun. Namun setelah menghabiskan empat tahun dan US$ 100 juta diantaranya, proyek itu gagal memenuhi keekonomiannya.

Proyek alga di Chiclana, yang dimulai tahun 2011 itu direncanakan akan selesai seluruhnya pada 2016.

IGGM (Reuters, Huffington Post)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.