Bandarlampung, Ekuatorial – Meski di Lampung banyak perusahaan berdiri namun hanya 67 perusahaan saja yang terdaftar dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Menurut Kepala Dinas Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Lampung, Taufik Hidayat pada Rabu (25/2) terdapat delapan perusahaan yang masuk dalam kategori hijau, enam perusahaan berkategori biru dan 25 perusahaan yang memiliki kategori merah masuk dalam proses pengawasan.

“Perusahaan yang masuk proper merah kebanyakan bergerak di bidang agro bisnis, rumah sakit dan pembangkitan,” katanya.

Perusahaan yang masuk proper merah menurutnya tidak mengikuti aturan dalam mengatur limbahnya hingga berdampak pada pencemaran lingkungan.

Pihaknya menyayangkan rumah sakit yang masuk proper merah adalah Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) Lampung, yang merupakan milik pemerintah. Sedangkan pembangkit tenaga listrik yang masuk dalam proper merah adalah PLTU Tarahan dan PLTD di Tegineneng, Telukbetuk dan Tarahan.

“Kami sudah mengingatkan perusahaan untuk memerhatikan limbahnya, jika ke depan masih masuk dalam proper merah kami tak segan-segan memberi sanksi pada perusahaan tersebut,” ujar Taufik Hidayat.

Sementara itu General Manager Distribusi PLN Wilayah Lampung, Alam Awaludin saat dikonfirmasi terkejut dengan predikat proper merah.

“Wah kami malah baru mengetahui, nanti akan kami coba tinjau ulang tentang pengelolaan limbah ini,” katanya.
Namun demikian pihaknya menyadari bahwa pembuangan asap dari produksi energi yang dihasilkan membumbung tinggi ke atas.

Dia memaparkan sumber energi yang ramah lingkungan baru PLTA di Waybesai dan Batu Tegi serta PLTU di Ulubelu Kabupaten Tanggamus.

Tiga pembangkit itu masing-masing memasok 550 MW sisanya terpenuhi dari pembangkit dari bahan baku batu bara yang ada di Tarahan sebesar 200×2 MW.

Kalau dua pembangkit ini dikeluarkan dengan alasan tidak ramah lingkungan PLN di Lampung belum siap melakukannya. “Tetapi ke depan memang kami memiliki perencanaan membangun pembangkit yang ramah lingkungan,” katanya. Eni Muslihah

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.