Manado, Ekuatorial – Bunaken masih menjadi tujuan wisata di Indonesia bahkan di dunia. Sayangnya keindahan Taman Nasional Laut Bunaken dengan keindahan terumbu karang dan biota lautnya kini kian terancam, dengan sulit teratasinya masalah sampah di kawasan itu.

“Memang tak dapat terhindarkan bahwa persoalan sampah telah mengusik keindahan dan nama besar Bunaken sebagai salah satu destinasi wisata di dunia,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Joy Korah, Kamis (26/2).

Korah menambahkan, meski belum ada ukuran atau riset soal sejauh mana pengaruh sampah terhadap jumlah wisatawan di Bunaken, namun dampak itu bisa dirasakan paling tidak dari keluhan para pengunjung. Mengatasi hal itu, menurut dia, pihaknya menggandeng sektor swasta untuk ikut peduli dengan kondisi lingkungan melalui program bersih-bersih pantai.

“Kami ada program untuk bersih-bersih pantai, menyelamatkan Bunaken dari kepungan sampah. Ini kerjasama dengan pihak swasta seperti pemilik resort. Kami kerjakan secara rutin tiap tri wulan,” ujar Korah.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kota Manado, Hendrik Waroka. Menurutnya pihak Pemerintah Kota Manado sangat mendukung upaya penanggulangan sampah. “Memang Bunaken harus kita jaga jangan sampai tercemar. Perlu kerjasama lintas sektoral juga masyarakat,” ujar Waroka.

Diketahui sebelumnya dilakukan pembahasan soal persoalan sampah di Bunaken yang melibatkan para pihak baik dari pemerintah, pelaku usaha pariwisata, maupun organisasi masyarakat sipil.

Dalam kesempatan itu, Direktur Eksekutif Dewan Pengelola Taman Nasional Bunaken (DPTNB), Boyke Toloh, mengungkapkan, sampah paling dominan yang masuk ke taman laut berasal dari Sungai Tondano dan Sungai Malalayang. “Sampah dari Sungai Tondano mencapai 97 persen, sisanya dari sungai lain,” kata Toloh. Yoseph Ikanubun

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.