Posted in

STRATEGI PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM INDONESIA

Di Indonesia, sektor kehutanan dan gambut berkontribusi paling besar terhadap tingkat emisi rumah kaca, yakni 61 persen. Upaya menurunkannya dilakukan dengan cara menyerap karbon kembali melalui penanaman, rehabilitasi dan konservasi lahan. Cara tersebut diperkirakan mampu menurunkan hingga 300 metrik ton karbondioksida per tahun hingga 2020. Dana yang dibutuhkan tidak kurang dari , 630 juta dolar […]

Posted in

EARTH HOUR, MATIKAN LAMPU SUARAKAN MASA DEPAN BUMI

Anjuran mematikan lampu dan perangkat listrik selama satu jam atau Earth Hour dimulai tahun 2007 di Sidney. Saat itu sekitar 2,2 juta rumah tangga dan bisnis mematikan lampu sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye perubahan iklim.   Setahun kemudian menjadi gerakan global, sebanyak 50 juta penduduk dari 35 negara ikut berpartisipasi. Ciri khas kota seperti Sydney […]

Posted in

KEMBALIKAN HUTAN KAMI!

Ribuan kilometer jarak ditempuh Julianus Kowek (42) dari kabupaten Waropen, Papua menuju Jakarta, dengan menggunakan jalur perjalanan sungai, laut, darat hingga udara. Lelaki bertubuh gempal ini memiliki empat posisi penting di Waropen sebagai; Gio (sebutan bagi Raja atau Kepala Suku Besar), Mahkamah Tinggi Adat, Panglima Tinggi Adat (Kepala Militer) dan Ketua Otoritas Dewan Adat Suku […]

Posted in

PENERAPAN FPIC DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM

Selama lebih 30 tahun posisi Masyarakat Adat (Indigenous People) terabaikan oleh konsep “pembangunan” Orde Baru yang sentralistik dan otoriter. Hukum positif  tak berlaku adil. Orde Baru telah mengabaikan prinsip Free Prior Informed Consent (FPIC), yang dikenal sebagai hak kolektif masyarakat adat yang penting berdasarkan instrumen HAM Internasional, melalui deklarasi PBB tentang Hak-Hak Masyarakat Adat (UNDRIP). Indonesia […]

Posted in

KETIDAKADILAN PEMANASAN GLOBAL DALAM JANGKA PANJANG

Prakiraan pemanasan suhu minimum sekitar1,2’C dalam 100 tahun terakhir sementara cuaca ekstrim menyebabkan permukaan laut naik 10 hingga 20 sentimeter sejak era industri. Pencairan es beku di Greenland dapat menaikkan permukaan laut hingga 7 meter. Dalam 50 tahun hingga 100 tahun ke depan, intensitas badai lebih ganas sementara daerah pesisir makin padat. Ini berarti potensi […]

Posted in

UNEP AKAN BENTUK PANEL AHLI KEANEKARAGAMAN HAYATI YANG MIRIP IPCC

  Pertemuan GC/GMEF ke-11 yang diselenggarakan UNEP di Bali, 24-26 Februari 2010, akan mengusulkan pembentukan panel antarpemerintah mengenai keanekaragaman hayati, institusi yang mirip dengan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) tetapi terkait dengan keanekaragaman hayati atau Konvensi Keanekaragaman Hayati. Pertemuan GC/GMEF ke-11 yang diselenggarakan UNEP di Bali, 24-26 Februari 2010, akan mengusulkan pembentukan panel antarpemerintah […]

Posted in

PERUNDINGAN SESUAI DENGAN BALI ROAD MAP, MESKIPUN TIDAK MENGHASILKAN YANG DIINGINKAN

  Perundingan membahas bagaimana mengatasi perubahan iklim di Copenhagen sudah mengikuti Bali Road Map, tetapi tidak menghasilkan yang diinginkan, kata Rachmat Witoelar, Ketua Dewan Perubahan Iklim Nasional, hari Rabu tanggal 16 Desember 2009, di sela mengikuti Sidang Negosiasi Konvensi Perubahan Iklim di Copenhagen, Denmark. Bali Road Map adalah dokumen yang disepakati pada pertemuan para pihak […]

Posted in

PRESIDEN COP DIGANTI PM DENMARK, BALI ROAD MAP DAN BALI MANDATE DIABAIKAN

    Posted – Rabu, 16 Desember 2009 6:32 pm oleh : Harry Surjadi   Presiden COP15/MOP5 UNFCCC, Connie Hedegaard mengalihkan posisi presiden kepada Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen. Rasmussen akan menjadi Presiden COP15/MOP5 saat dimulainya segmen tingkat tinggi tanggal 16 Desember 2009. Demikian siaran pers dari Kantor Perdana Menteri dan Kementerian Perubahan Iklim Denmark […]

Posted in

PESAN DARI PIDATO PEMBUKAAN: MENCAPAI KESEPAKATAN YANG AMBISIUS, ADIL, DAN MENGIKAT SECARA HUKUM

  Sekmen tingkat tinggi pertemuan negosiasi perubahan iklim (COP15/MOP5 UNFCCC) di Kopenhagen, Denmark, hari Selasa (15/12) malam dibuka resmi dengan mendengarkan sejumlah sambutan yang meminta para kepala negara yang hadir agar memutuskan dan menghasilkan keputusan yang secara nyata bisa mengatasi perubahan iklim. Hari Rabu, sekmen tingkat tinggi akan dilanjutkan dengan pidato-pidato dari sejumlah kepala negara. […]

Posted in

INDONESIA BERADA DI URUTAN KE-23 BERDASARKAN INDEKS KINERJA PERUBAHAN IKLIM

    Posted – Selasa, 15 Desember 2009 10:34 pm oleh : Harry Surjadi   Meskipun isu perubahan iklim semakin menjadi perhatian banyak orang dan negara, tetapi tidak ada satu negara pun yang upayanya cukup baik untuk mengatasi persoalan perubahan iklim dan mencegah agar suhu permukaan bumi tidak melebihi 2 derajat celsius. Germanwatch dan Climate Action Network (CAN) […]