Laporan WALHI Papua mengungkap dampak bencana ekologis yang diperparah longgarnya perlindungan lingkungan.
Category: Artikel
Koalisi desak ADB berhenti danai proyek yang perburuk krisis iklim
Kelompok masyarakat sipil menuntut peraturan yang lebih kuat dan mampu melindungi lingkungan dan masyarakat dari dampak proyek ADB.
Film Before You Eat: babak baru perjuangan keadilan di industri perikanan
Dukung film dokumenter “Before You Eat” Director’s Cut oleh SBMI. Menjangkau penonton global untuk meningkatkan kesadaran publik akan pelanggaran HAM dan kerusakan lingkungan di laut lepas.
“1000 Cahaya”: Upaya Muhammadiyah mencegah krisis iklim
Untuk ikut mencegah krisis iklim, Muhammadiyah meluncurkan gerakan ‘1000 Cahaya’ yang melibatkan berbagai unit organisasi tersebut.
Festival Angkat Sampah di Lembah Emereuw: kritik terhadap pemerintah daerah di Papua
Festival Angkat Sampah di Papua menghadirkan perubahan untuk lingkungan. Inisiatif ini merupakan langkah konkret dalam menangani masalah sampah.
Kampung Skouw Mabo membutuhkan dukungan melawan abrasi Pantai Papua
Kesaksian masyarakat adat di Kampung Skouw Mabo tentang ancaman abrasi yang menghancurkan pantai mereka di Papua. Dampak pemanasan global dan berkurangnya hutan.
KLHK mengklaim berhasil turunkan angka deforestasi
KLHK menyatakan berhasil melampaui target nasional dalam menurunkan angka deforestasi menjadi 104 ribu hektare pada 2021-2022.
Pesan dari ITB, Stefania ajak hidup harmonis dengan alam di ajang
Pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam. Ini dibahas dalam seminar TEDXITB ‘Harmony between Humans and Nature’.
Orangutan ternyata bisa mengobati sendiri lukanya
Sebuah tim peneliti di Suaq Balimbing menemukan bahwa orangutan sumatera bisa mengobati sendiri luka yang mereka derita menggunakan tumbuhan.
Rakyat Bali berhak melestarikan hutan mangrove Blok Tahura Ngurah Rai
WALHI Bali menang melawan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali soal keterbukaan informasi Blok Tahura Ngurah Rai yang mengancam hutan mangrove.