200 hektar lahan di NTB rusak akibat aktifitas tambang tipe C. Hal ini terungkap dari hasil riset tentang dampak pertmbangan yang dilakukan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS). Baca Selengkapnya di Tempo
Category: Nusa Tenggara
Fenomena El Nino Tiba di Indonesia Juli Mendatang
Fenomena El Nino yang diprediksi melanda Indonesia akan membuat musim kemarau semakin kering. “El Nino yang diprediksi terjadi sekitar Juli harus diwaspadai karena akan membuat curah hujan di bawah ambang normal,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Pujiono, Selasa, 1 April 2014.
Sawit Tak Rakus Lahan Hutan di Indonesia
Citra negatif yang digiring kalangan internasional terhadap perkebunan kelapa sawit selama ini lebih disebabkan oleh persaingan bisnis minyak nabati dunia. “Isu-isu kesehatan dan perusakan lingkungan yang digencarkan Uni Eropa dan Amerika sejak 1980-an dikarenakan pihak-pihak di negara tersebut merasa terancam posisinya melihat pertumbuhan dan produktivitas sawit yang sangat tinggi,” ujar Ketua Advokasi Persawitan, Gabungan Pengusaha […]
Perkebunan Sawit Merusak Keanekaragaman Hayati
Penelitian ilmiah terbaru mengungkapkan fakta bahwa perkebunan sawit yang didirikan pada hutan primer atau sekunder adalah habitat yang tidak cocok untuk sebagian besar spesies asli yang tinggal di hutan. Ahli Ekologi Hutan Tropis CIFOR, Sini Savilaakso mengungkapkan bahwa perluasan perkebunan kelapa sawit telah membawa dampak negatif terhadap hutan, seperti deforestasi dan menghancurkan habitat alami. [Baca […]
Tambang Diminta Gunakan Pendekatan Ilmiah Tangani Lingkungan Hidup
Untuk memberikan pemahaman mengenai keseimbangan sosial-lingkungan dalam praktek industri pertambangan, The Nature Conservacy-TNC, bekerjasama dengan Indonesian Mining Association atau IMA memperkenalkan prinsip dasar dari aplikasi Development by Design (DbD). Konsep ini disampaikan kepada para pelaku industri pertambangan dalam acara bertajuk “Thought Leadership Forum: Responsible Mining for Sustainable Development” yang digelar di Jakarta, Selasa (18/3). Dalam konsep DbD ini, seluruh […]
Satu Perusahaan Tambang di Hutan Lindung Konawe Utara
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara menyebutkan, dari hasil penyelidikan pada tahun 2014 ini, terdapat satu perusahaan tambang yang terindikasi menggunakan kawasan hutan lindung di Kabupaten Konawe Utara. Namun, pihak BKSDA enggan menyebut nama perusahaan yang dimaksud. Meski begitu apa yang dilakukan perusahaan ini, telah melanggar UU nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan. […]
Isu Penjualan Gunung Ciremai dan Peliknya Pengembangan Energi Panas Bumi
Isu penjualan Gunung Ciremai oleh pemerintah sebesar Rp 60 triliun kepada Chevron Geothermal Ltd., hanyalah kabar burung belaka. Namun, Chevron mengakui rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (geotermal) di wilayah Gunung Ciremai. Isu ini dinilai memberikan sebuah pelajaran penting tentang betapa rumitnya mengembangkan energi panas bumi di Indonesia. [Tulisan oleh anggota SIEJ Muhammad Agung […]
Ancaman Abrasi di Pesisir Merauke
Intensitas penggalian pasir di Pantai Lampu Satu dan sekitarnya telah mengakibatkan terjadinya abrasi laut. Beberapa pihak kemudian menimpakan kesalahan ini pada masyarakat suku Mbuti, yang sudah sejak lama mendiami pesisir Merauke tersebut. [Baca selengkapnya di Tabloid Jubi]
Pesisir Hakatutobu Tercemar Limbah Tambang
Kerusakan lingkungan terjadi disepanjang pesisir Desa Hakatotobu, Sulawesi Tenggara, akibat sedimentasi lumpur merah limbah tambang. Lumpur nampak memerahkan air laut hingga mencemari lokasi budidaya rumput laut milik nelayan setempat. Jarak antara bukit begitu dekat dengan daerah pesisir laut Hakatutobu. Sehingga, apabila dilakukan pembukaan lahan, berdampak langsung ke pesisir laut. [Baca selengkapnya di Suara Kendari]
Pertambangan Nikel Ancam Nelayan Pomalaa
Daerah pesisir Desa Hakatutobu, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara rusak akibat kiriman lumpur merah dari hasil pembukaan lahan pertambangan orenikel. Nelayan rumput laut dan teripang semakin tidak bisa melakukan budidaya, sumber penghidupan mereka terancam. Unjuk rasa dilakukan oleh masyarakat, namun jaminan dari perusahaan masih dinilai tidak setimpal. [Baca selengkapnya di Suara Kendari]