Meskipun sempat tidak dialiri oleh listrik negara, warga Dusun Candipromasan didukung oleh komunitas masyarakat setempat bergiat membangun sendiri pembangkit listrik tenaga air skala kecil, atau Pembangkit Listrik Mikro Hidro (PLTMH). Dengan pembangkit ini, warga bisa memenuhi kebutuhan listrik sendiri bahkan bisa menghidupkan sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan.
Category: WILAYAH
Kantin ramah lingkungan dibayar dengan sampah plastik
Kantin ramah lingkungan di Bambankerep, Semarang, Jawa Tengah, menggunakan gas metana yang dihasilkan dari tempat pembuangan sampah serta menerima pembayaran dengan sampah plastik.
Tutup TPA Bulusan, Pemerintah Banyuwangi Sewa Lahan Untuk Pembuangan Sampah Sementara
Setelah mendapatkan protes dan blokade dari warga sekitar TPA Bulusan, pemerintah Kabupaten Banyuwangi akhirnya menutup tempat pembuangan akhir yang sudah beroperasi sejak tahun 1988 tersebut. Meski demikian, masalah lingkungan masih dialami oleh warga Kampung Baru, terutama terkait dengan ketersediaan air bersih.
Berburu Sampah di Bawah Laut Demi Menekan Jumlah Limbah Plastik
Data menunjukkan sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun, dengan 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Sementara, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per tahun. Data ini pun menggerakkan komunitas penyelam untuk membersihkan dasar laut Kepulauan Seribu sebagai bagian dari kampanye laut bersih. Jacko Agun melaporkan.
Pemuda dan warga Desa Ranupani bergiat kelola sampah semeru
Para pemuda dan warga Desa Ranupani bekerja sama mengatasi persoalan sampah yang menumpuk akibat meningkatnya minat masyarakat untuk mendaki Gunung Semeru di Jawa Timur.
Journalists gather to highlight and understand issues to be discussed at the 24th COP
SIEJ in partnership with WRI Indonesia held a press briefing and discussion with journalists to underline Indonesia’s ambitious plan as a signatory to the Paris Agreement and topics to be discussed at the coming COP24 in Katowice.
Pembangunan Kota, Eksploitasi Air dan Pemanasan Global Terus Menggerus Jakarta
Pembangunan kota, eksploitasi sumber air tanah yang masif, pemanasan global serta rendahnya kesadaran masyarakat, menjadi faktor-faktor penyebab utama permukaan tanah Jakarta kian tergerus. Berbagai usaha dilakukan, termasuk membangun tanggul raksasa, untuk menghentikan air laut terus merambah ke permukaan. Namun tanggul raksasa tidak akan menjadi solusi, jika masyarakat tetap kurang peduli terhadap lingkungan.
Masyarakat Rejang Lebong Terapkan Aturan Sosial Tangani Masalah Sampah
Masyarakat Rejang Lebong membuat papan peringatan sendiri hingga menetapkan denda adat bagi mereka yang membuang sampah sembarang. Hal ini dilakukan akibat lambannya sosialisasi dan penerapan peraturan daerah terkait dengan pengelolaan sampah yang sudah disahkan selama setahun.
Mempertahankan Anoa Dari Kepunahan
Minimnya pengetahuan masyarakat dan masih lazimnya berburu anoa untuk konsumsi, membuat perlindungan terhadap spesies langka tersebut menjadi tantangan tersendiri.
Penjualan Air Ilegal Mengeringkan Sawah Masyarakat Gunung Muria
Meski sudah ada peraturan pelarangan penjualan air ilegal, warga desa lereng Gunung Muria, Jawa Tengah, masih kesulitan mendapatkan sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari dan sawah mereka. Masyarakat pun bergiat melakukan konservasi untuk menyelamatkan sumber air.