Melalui teknologi, petani Air Bauk, Kupang, Nusa Tenggara Timur tidak hanya dapat mengelola budidaya mereka dengan lebih baik. Lewat aplikasi, petani tidak hanya dapat mengakses dan memantau kondisi tanah dan cuaca di lahan mereka secara real time, namun juga dapat mengatur pengeluaran dan pemasukan.
Tag: Pengamat Pertanian Khudori
Meningkatkan daya saing petani di NTT dan produknya melalui benih lokal dan big data
Dengan melibatkan petani dan masyarakat lokal, pemerintah Nusa Tenggara Timur mengedepankan benih lokal dan big data guna membangun ketahanan pangan. Kemandirian pangan melalui penggunaan benih lokal ini juga diharapkan dapat meingkatkan daya saing produk pertanian lokal.
Pentingnya Bertani dan Krisis Pangan di Tengah Pandemi
Kelangkaan bahan pangan berpeluang terjadi di masa pandemi. Perlu penguatan sistem pangan lokal untuk mengantisipasi potensi krisis itu.
El Nino Datang, Petani Cengkeh Meradang
Di Maluku, iklim yang makin tak menentu membuat petani cengkeh tak lagi bisa menggantungkan hidup pada rempah yang dulu jadi daya tarik para penjajah.
Agroforestry Bisa Bangkitkan Pertanian Kabupaten Gorontalo
Degorontalo. “Saya berharap kegiatan AgFor akan menjadi sarana belajar bersama untuk saling mendukung kebangkitan pertanian di Kabupaten Gorontalo.” Demikian diungkapkan oleh asisten 2 bupati Gorontalo, Hen Restu, saat penandatanganan nota kesepahaman antara program Agroforestry and Forestry in Sulawesi (AgFor Sulawesi) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo di Hotel Limboto Indah, 6 November 2014 lalu. Penandatanganan nota […]
Vandana Shiva: Benih Kita Masa Depan Kita
SIEJ, Jakarta – Benih adalah titik awal sebuah sistem pangan. Ketika benih dikuasai oleh beberapa gelintir kelompok, maka sistem pangan akan dikuasai oleh kelompok tersebut. Hal itu diungkapkan Vandana Shiva, seorang eco-feminis, filsuf, penulis, ilmuwan dan aktivis dunia asal India pada acara kuliah umum bertajuk “Our Seed Our Future” di Kampus Universitas Indonesia Depok (18/8). […]
Lahan Pertanian Terancam Habis Pada 2149
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Gatot Irianto mengatakan lahan pertanian Indonesia yang tinggal 8,1 juta hektare terancam habis pada 2149. Munculnya ancaman itu dipicu oleh laju konversi lahan yang dua kali lebih besar daripada target pencetakan sawah baru per tahun. Baca selengkapnya di Atjehlink.
Indeks Ketahanan Pangan Indonesia Masih Rendah
SIEJ, Jakarta – Data yang dimiliki oleh Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian menyatakan, potensi sumber pangan yang dimiliki Indonesia cukup banyak, yaitu 77 jenis sumber karbohidrat, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayur-sayuran, dan 110 jenis rempah. Hal itu membuktikan bahwa Indonesia sebenarnya merupakan negara yang kaya akan biodiversitasnya. Ironisnya, dalam indeks ketahanan […]
Kedelai Lokal Papua Tak Diminati di Papua
Kedelai asal Papua yang dihasilkan para petani di daerah Kabupaten Keerom dan Nimbokrang, tidak banyak diminati perajin tahu tempe Papua sendiri. Mereka lebih memilih kedelai asal Pulau Jawa ketimbang kedelai lokal, karena kualitasnya lebih baik. Produksi kedelai Papua 2014 menurut angka ramalan I diperkirakan mencapai 3.622 ton biji kering (BK), turun sebesar 987 ton (21,41 […]
Padi 2.132 Hektare Terancam Kekeringan di Lombok dan Sumbawa
Saat ini, kekeringan sudah melanda sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama di wilayah selatan Pulau Lombok, yakni daerah Pemongkong dan Jerowaru di Lombok Timur. Selain itu, terdapat 2.132 hektare padi terancam di Lombok Tengah, Maronge, Moyo Utara, Batu Lanteh, dan Moyo Hilir di Kabupaten Sumbawa. Hal ini diduga merupakan dampak dari terjadinya badai El […]