Praktik mafia tanah diduga telah membuat hilangnya sebagian besar areal di kawasan teluk Kendari, menyusul makin maraknya bangunan di sepanjang teluk kendari. Di sisi selatan teluk Kendari misalnya, kawasan yang dulunya dipenuhi hutan mangrove kini satu persatu hutan mangrove tergusur dan dijadikan lokasi tambak dan pendirian bangunan. Baca selengkapnya di Suarakendari.
Tag: mangrove
Penanaman 1000 Mangrove di Pesisir Aceh
Penanaman seribu pohon mangrove dilakukan di Desa Alue Deah Teungoh, Kecamatan Meuraxa, Aceh, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia kemarin (5/6). Kegiatan diinisiasi oleh lembaga masyarakat Wahana Lingkungan Hidup Indonesia-WALHI dengan melibatkan partisipasi masyarakat, siswa, mahasiswa dan komunitas lingkungan di Banda Aceh. Kegiatan ini dilakukan mengingat tingginya tingkat kerusakan ekosistem mangrove di pesisir Aceh. […]
KLH Siapkan Sertifikasi Karbon untuk Mangrove
Meski banyak penelitian telah menunjukkan bahwa mangrove memberi sumbangan potensial terhadap pengurangan emisi karbon, Indonesia belum sepenuhnya siap melakukan sertifikasi karbon. Masalahnya, program mangrove yang ada saat ini belum memiliki kesatuan penghitungan. Asisten Deputi Pengendalian Kerusakan Lingkungan Pesisir dan Laut Kementrian Lingkungan Hidup Nursiwan Taqim menyebutkan, tiga tahun terakhir program sertifikasi mangrove yang dikenal dengan […]
Jakarta Globe: Ekosistem Teluk Balikpapan Terancam
Tingginya laju sedimentasi di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, membuat ekosistem terumbu karang di perairan tersebut rusak. Adapun, sedimentasi dipicu penebangan hutan mangrove dan reklamasi lahan untuk kawasan industri dan pertanian.
Intrusi Air Asin Turunkan Produktivitas Kelapa di Riau
Intrusi air asin di kebun kelapa menurunkan produktivitas kelapa yang menjadi komoditas utama masyarakat pesisir Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Kondisi ini sudah terjadi dalam waktu 2 dekade terakhir. Metode tradisional berupa formasi kelapa-tanggul-mangrove dinyatakan mampu jadi solusinya. [Baca selengkapnya di Gurindam12]
Menjaga Mangrove, Mengundang Ikan Antoni Kembali Ke Bangga
Ikan Antoni atau Kapia di laut Teluk Tomini, terutama di Desa Bangga, Kecamatan Paguyaman Pantai Kabupaten Boalemo, populasinya berkurang. Hal itu disebabkan maraknya penebangan mangrove untuk kayu bakar. Kemudian, dibentuklah program Teluk Tomini untuk pelestarian mangrove, dengan cara mencari alternatif pengganti kayu bakar dan kegiatan pembibitan mangrove. [Baca selengkapnya di Degorontalo]
10 Lembaga Terima Dana Hibah Mangrove untuk Masa Depan
Sebanyak sepuluh lembaga organisasi masyarakat di Gorontalo dan Sulawesi Utara menerima dana hibah dalam program fasilitas hibah skala kecil Mangrove for the Future (MFF) atau mangrove untuk masa depan. Kesepuluh lembaga tersebut akan beraktifitas di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo dan juga Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara [Baca selengkapnya di Degorontalo].
Pertanian Ancaman Utama Lahan Basah
“Pertanian memerlukan lahan, sedangkan perhutanan memerlukan perlindungan,” ujar Dr. Cherryta Yunia, Kepala Subdit Konservasi Lahan Basah Kementerian Kehutanan, Rabu (26/2) di Bogor pada acara Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia yang digelar Wetlands International. Pernyataan itu menggambarkan latar belakang diambilnya tema Hari Lahan Basah Sedunia tahun 2014 yang diperingati setiap 2 Februari, yaitu Lahan Basah dan Pertanian. […]
Pertanian Ancaman Utama Lahan Basah
“Pertanian memerlukan lahan, sedangkan perhutanan memerlukan perlindungan,” ujar Dr. Cherryta Yunia, Kepala Subdit Konservasi Lahan Basah Kementerian Kehutanan, Rabu (26/2) di Bogor pada acara Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia yang digelar Wetlands International. Pernyataan itu menggambarkan latar belakang diambilnya tema Hari Lahan Basah Sedunia tahun 2014 yang diperingati setiap 2 Februari, yaitu Lahan Basah dan Pertanian. […]
Hutan Mangrove Aceh Utara Berada di Titik Kritis
Hutan mangrove di Aceh Utara mengalami penyusutan luasan yang cukup signifikan. Hal ini terjadi disebabkan oleh alih fungsi lahan yang banyak dijadikan tambak masyarakat. “Diperkirakan hanya tersisa 3000 hektar hutan lindung saat ini”, ujar Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh Utara, Eddi Sofiyan. [Baca selengkapnya di Aceh Terkini]