Mangrove juga bisa mencegah abrasi dan bisa menjadi bagian pencegahan atau mitigasi dampak banjir besar. Dengan mengembangkan wisata mangrove, selain dapat menjaga ekosistem, juga bisa menjadi nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Tim Unpad lakukan pengabdian masyarakat di wilayah pesisir Cirebon.
Tim Unpad lakukan pengabdian masyarakat di wilayah pesisir Cirebon. (Unpad)

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat terkait pengelolaan wilayah persisir berkelanjutan di Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Tim melakukan kunjungan awal pada Selasa (16/1/2024) lalu dan diterima oleh Camat Mundu Anwar Sadat.

“Pada kunjungan awal di Desa Mundu pesisir ini, kami FPIK Universitas Padjadjaran akan menginventarisir permasalahan-permasalahan yang ada, sekaligus mensosialisasikan beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. Salah satunya permasalahan sampah di kawasan mangrove dan kami mencoba untuk mencari solusinya bersama-sama,” kata Sunarto selaku Kepala Departemen Ilmu Kelautan, diakutip dari laman resmi, Minggu, 21 Januari 2024.

Sunarto mengatakan, Desa Mundu Pesisir saat ini sedang mengembangkan wisata mangrove. Ekosistem mangrove dinilai penting bagi perikanan karena mangrove bisa menjadi daerah asuhan bagi organisme kecil sebelum dewasa.

Mangrove juga bisa mencegah abrasi dan bisa menjadi bagian pencegahan atau mitigasi dampak banjir besar. Dengan mengembangkan wisata mangrove, selain dapat menjaga ekosistem, juga bisa menjadi nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.

“Jadi kami pikir ini bisa dikembangkan lagi, baik kawasannya maupun publikasinya agar menjadi tempat tujuan wisata bagi masyarakat di saat liburan dan sebagainya,” ujar Sunarto.

Kelompok pengabdian terdiri dari 17 orang dosen yang diketuai oleh Donny Juliandri Prihadi. Sebelumnya, mereka telah melakukan pengamatan di kawasan muara dan destinasi wisata mangrove di Desa Wisata Bahari Mundu pesisir.

Tim melakukan Focus Group Discussion (FGD) dan penyuluhan terkait konservasi mangrove untuk masyarakat pesisir, pengelolaan pencemaran pesisir laut, dan penjelasan banjir rob sebagai bencana pesisir kepada warga setempat. Kegiatan dilaksanakan sambil mencatat berbagai permasalahan yang dihadapi oleh desa tersebut.

Kuwu Mundu Khaerun menyatakan harapannya bahwa dengan bersama-sama, mereka dapat menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Diharapkan bahwa semua isu yang dibahas dalam dialog dapat membawa dampak positif, baik bagi Desa Mundu pesisir maupun bagi masyarakatnya.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.