Philip Jacobson, editor dari Mongabay.com yang resmi ditahan pada tanggal 21 Januari lalu, atas dugaan pelanggaran keimigrasian dan penyalahgunaan visa, kini dibebaskan setelah pihak imigrasi menyetujui penangguhan kasusnya. Namun proses hukum masih berjalan. Banyak pertanyaan berbagai pihak, dan lonceng peringatan bagi jurnalis ini, sangat jelas terdengar.
Artikel
Kopi Mu Tak Sepahit Hidup Petani Kopi
Menyerupai tahun 2016, tahun 2019 merupakan tahun yang berat buat para petani kopi di Temanggung, Jawa Tengah. Cuaca panas menurunkan produktifitas mereka hingga 50%. Sebagian petani terpaksa berhutang gara-gara hasil kopinya tak mampu menutupi kebutuhan sehari-hari.
Menyemai asa dari mangrove pesisir Bedono (2)
Usaha warga Desa Bedono untuk mengembalikan fungsi hutan bakau merupakan perjalanan panjang. Melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan dukungan pemangku kepentingan lainnya, termasuk merubah perilaku dan mengembangkan potensi ekowisata hutan Bakau.
Menyemai asa dari mangrove pesisir Bedono (1)
Berawal dari beberapa ratus bibit bakau, dan dukungan sebuah NGO Jepang, Kelompok Mangrove Bahari di Dusun Rejosari Senik, Desa Bedono, bersama masyarakat sekitar, memagari daerah pesisir mereka dengan pohon bakau, sebagai upaya mitigasi, mengatasi kenaikan air laut yang telah menenggelamkan daerah pesisir Bedono selama puluhan tahun.
Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia Desak Pemerintah Bebaskan Jurnalis Mongabay
Philip Jacobson secara resmi ditangkap pada 21 Januari atas dugaan pelanggaran visa dan hingga rilis ini diterbitkan, Philip masih ditahan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Bopeng Wajah Kopi Indonesia Yang Terimbas Panasnya Cuaca
Suhu udara yang panas terus mengganas. Menurut penelitian tim IPB, terlihat penurunan produktivitas kopi akibat perubahan iklim yang dapat mencapai lebih dari 50 persen. Sementara wajah kopi Indonesia dan nasib petaninya terus tepuruk.
Cerita Kopi dari Utara Sulawesi
Data menunjukkan Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah dengan produksi kopi tertinggi di Indonesia Timur, yang mencapai 4,038 ton pertahun. Namun penyusutan lahan dan harga kopi yang berfluktuasi, menyebabkan banyak petani yang mulai meninggalkan pohon kopi mereka.
Ibukota Baru: Air Bersih Akan Mengalir Jauh?
Daya dukung air secara kuantitas akan mencukupi saat kepindahan ibukota 2024 mendatang. Meski demikian, jauh ke depan sesudah kepindahan ibukota, degradasi lingkungan berpotensi menjadi ancaman bagi kualitas dan keberlanjutan ketersediaan air bersih.
Ibukota Baru: Membendung Untuk Surplus Air Bersih
Pemerintah optimistis pasokan air bersih di wilayah ibukota baru akan surplus saat kepindahan ibukota Indonesia 2024 mendatang. Pembangunan sejumlah bendungan, diperkirakan akan bisa mencukupi kebutuhan air 6 juta orang yang akan menempati wilayah baru.
Ibukota Baru: Lingkungan Berubah, Air Bersih Makin Susah
Warga di calon ibu kota negara baru hingga kini masih kekurangan air bersih. Perubahan lingkungan dan distribusi air yang belum optimal menjadi penyebabnya.