Nelayan di Teluk Banten tidak sekedar berbagi daerah operasi dengan Wilmar — raksasa agribisnis. Tangkapan mereka berkurang dan terpaksa melaut lebih jauh.
Abdus Somad, born in Karangasem, Bali, 27 years ago. He plunged into journalism by joining Axis Student Press at Ahmad Dahlan University, Yogyakarta. After graduating from college in 2018, he worked as Yogyakarta based freelance journalist, contributing for Suara.com, Tempo, and Gatra. Somad currently works for Jaring.id, covering agrarian and environmental issues. He recently was awarded scholarship from the Tempo Joint Investigation (IBT).
Transpuan dapat energi bersih di NTT, bagaimana di Ibu Kota?
Transpuan yang tinggal di Maumere, NTT, merasakan kualitas hidup yang layak dengan adanya energi terbarukan.
Nestapa transpuan: Bergelut dengan stigma dan polusi udara
Kelompok transpuan alami dampak berlapis akibat polusi udara. Banyak yang tinggal di dekat sumber polusi dan tidak memiliki kemampuan penanganan yang baik.
Ir. Jaka Widada: Pendekatan food estate idealnya transdisiplin dan tidak linear
Di Indonesia, ketahanan pangan ingin dijawab dengan mega proyek food estate, yang terbukti mulai sengkarut dan berpeluang mengulang kegagalan. Ir. Jaka Widada, Dekan Faperta UGM, melihat ada yang salah dalam tata kelola proyek ini.
Teria Salhuteru: Pendidikan lingkungan adalah investasi masa depan
Teria Salhuteru dkk. mendirikan Moluccas Coastal Care (MCC) untuk ikut mendidik warga, terutama pemuda, mengenai pentingnya menjaga lingkungan sebagai investasi masa depan.
Swiss Winasis: Aplikasi Burungnesia permudah pengelolaan data spesies burung
Jika kita mampu membangun integrasi penyimpanan data yang terkoneksi dengan baik, semua pengamat burung dapat terhubung untuk memudahkan pendataan.
Eliza Marthen Kissya: Kearifan lokal dianggap ketinggalan zaman
Eliza Marthen membangun kesadaran masyarakat tentang lingkungan, konservasi penyu, dan burung Maleo yang terancam punah. Ia bahkan ikut memprotes keberadaan tambang yang merusak alam di Haruku.
Utari Oktavianty: Aruna perangi kurangnya transparansi dalam perikanan tradisional
Aruna memiliki misi untuk memerangi kurangnya transparansi yang terjadi di industri perikanan tradisional dengan membangun platform digital yang langsung menghubungkan nelayan dengan pelanggan.
Arfiana Maulina: Membangun sumber daya air yang inklusif
Air menjadi bagian dari hak asasi manusia dan hak hidup. Seluruh masyarakat, tidak hanya di kota tetapi juga di desa, berhak atas air bersih.
Butet Manurung: Keberadaan adat membantu upaya perlindungan hutan
Hancurnya alam berkaitan dengan hilangnya bahasa daerah dan adat istiadat. Budaya yang tidak dilestarikan akan mempengaruhi cara pandang Orang Rimba terhadap hutan.